Selebrasi Klopp Dianggap Berlebihan, Shaqiri Beri Pembelaan
LIVERPOOL, iNews.id - Pelatih Liverpool Juergen Klopp dianggap berlebihan kala melakukan selebrasi saat timnya mengalahkan Everton 1-0 di Anfield, Minggu (2/12/2018) malam, pada lanjutan Premier League. Dukungan dan pembelaan untuk Klopp datang dari Xherdan Shaqiri.
Menurut gelandang asal Swiss itu, Klopp hanya meluapkan perasaannya usai memastikan kemenangan The Reds di menit terakhir. Pelatih asal Jerman tersebut berlari masuk lapangan dan memeluk Kiper Liverpool Alisson, setelah Divock Origi mencetak gol pada masa injury time.
Selain mendapat tambahan 3 poin, kemenangan itu membuat Liverpool menjadi yang terbaik di derbi Merseyside. Hal tersebut membuat kritikan mendera Klopp dan mantan pembesut Borussia Dormund itu dianggap tak menghormati Everton.
Menyadari prilakunya tak pantas, Klopp pun meminta maaf atas prilakunya. Pelatih berusia 51 tahun itu mengaku lupa diri saking senangnya, sehingga melakukan selebrasi berlebihan. Meski telah meminta maaf, sang pelatih berpeluang dihukum oleh FA atas ulahnya.
Klopp dianggap telah melanggar peraturan dengan memasuki lapangan ketika pertandingan masih berlangsung. Namun, Shaqiri meyakini ulah Klopp itu hanya emosi sesaat dan tak bermaksud menyinggung siapa pun.
“Semua orang pasti pernah merasa emosional dan Anda bisa melihatnya ketika mencetak gol terakhir di laga derbi. Pertandingannya sendiri begitu fantastis, jadi ada banyak emosi di sana,” ujar Shaqiri kepada Sky Sports.
“Begitu saja terjadi. Banyak pelatih yang pernah melakukannya, sesuatu yang menyenangkan dan bagus. Tak bermaksud menyinggung lawan, itu hanya emosi dan kerap terjadi di sepak bola. Menyenangkan melihat emosi yang keluar dari pelatih,” katanya.
Kemenangan ini membuat Liverpool tetap dekat dengan Manchester City. Raihan 36 poin yang dimiliki Si Merah hanya berbeda dua poin dari sang pimpinan. Shaqiri pun berharap timnya meneruskan hasil apik itu ketika menghadapi Burnley di laga selanjutnya, Kamis (6/12/2018) dini hari WIB.
“Kami menyadari Premier League bisa menjadi begitu berat. Anda bisa kehilangan poin dari klub manapun. Kami tak akan memperhatikan Manchester City, sangat penting untuk fokus pada diri sendiri dan menjalani laga demi laga,” ucap mantan pemain Stoke City dan Inter Milan tersebut.
Editor: Haryo Jati Waseso