Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa M6,3 Guncang Afghanistan, 20 Orang Tewas 320 Luka
Advertisement . Scroll to see content

Sepak Bola Afghanistan Masih Berjalan Meski Negara Dikuasai Taliban

Selasa, 24 Agustus 2021 - 09:30:00 WIB
Sepak Bola Afghanistan Masih Berjalan Meski Negara Dikuasai Taliban
Attack Energy Club mengangkat trofi setelah mengalahkan Herat Money Changers. (Foto: Marca TV)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id - Kehadiran kelompok Taliban pastinya memengaruhi segala bentuk aktivitas di Afghanistan. Namun tak semuanya, karena di tengah krisis politik itu kompetisi sepak bola masih tetap berjalan.

Sepak bola Afghanistan rupanya masih punya harapan untuk hidup meski Taliban sedang berkuasa. Pada Jumat lalu (19/8/2021) contohnya, empat hari setelah Taliban memasuki Kabul, laga penentuan gelar Liga Afghanistan kasta kedua dihelat di Stadion Herat. Ada ratusan pendukung datang ke stadion demi menyaksikan pertandingan.

Laga tersebut mempertemukan Attack Energy Club dan Herat Money Changers. Dalam pertandingan ini, Attack berhasil menang 1-0 berkat penalti Farzad Ataie. Atas hasil tersebut, mereka akan berlaga di Liga Super Afghanistan musim 2021/2022, meskipun tanggal dimulainya kompetisi belum ditentukan.

Walau sepak bola lokal sempat diklaim dilarang selama pemerintahan Taliban atas Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001, hal itu nyatanya tidak terjadi kali ini. Carlos Igualada, penulis buku 'Terorisme dan Olahraga,' memberikan analisanya terhadap hal tersebut.

"Sepak bola adalah salah satu olahraga yang digunakan oleh rezim Taliban antara tahun 1996 dan 2001 untuk menarik warga. Olahraga ini menjadi alat yang berguna untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat," ujar Igualada dilansir dari Marca, Senin (23/8/2021).

Kendati begitu, pertandingan berlangsung sesuai dengan aturan Taliban. Itu berarti, pemain yang melanggar hukum ini akan disanksi. Pada tahun 2000, sebuah tim dari Pakistan datang ke Afghanistan untuk tur musim panas. Salah satu pemain ditangkap dan dicukur kepalanya karena mengenakan celana pendek.

Kapten Timnas Afghanistan saat itu, Mohammad Isaq, berbicara tentang bagaimana para pemimpin Taliban akan mendanai tim mereka sendiri.

"Mereka (Taliban) memutuskan besaran gaji untuk setiap pemain dan membiayai semua pengeluaran klub. Total ada 12 tim yang bertanding, semuanya di Kabul," kata Isaq.

Liga Primer Afghanistan didirikan menjelang musim 2012-2013. Kompetisi itu terdiri dari delapan tim, dengan rincian satu tim untuk setiap wilayah negara.

Adapun tim yang cukup sukses di Liga domestik tersebut adalah Shaheen Asmayee. Tim asal Kabul itu berhasil merebut lima gelar dalam delapan musim. Pada 2017, mereka menjadi tim Afganistan pertama yang berkompetisi di Piala AFC.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut