Sepi Penonton, Persib Bandung Siapkan Sistem Tiket Baru untuk Bobotoh
BANDUNG, iNews.id – Persib Bandung berencana mengubah sistem tiket laga kandang setelah dua pertandingan awal musim 2025-2026 sepi penonton. Manajemen menilai, penurunan jumlah kehadiran Bobotoh salah satunya dipengaruhi aturan penukaran e-ticket menjadi tiket gelang yang selama ini diberlakukan.
Pada laga perdana Super League 2025-2026 melawan Semen Padang, jumlah penonton yang hadir hanya mencapai 14.853 orang. Angka itu kembali turun drastis saat Persib menjamu Manila Digger FC di babak playoff AFC Champions League Two, di mana hanya 5.890 penonton yang tercatat hadir di stadion.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, mengaku sudah menerima banyak masukan dari Bobotoh terkait sepinya stadion. Menurutnya, salah satu faktor yang kerap dikeluhkan adalah aturan penukaran tiket sebelum masuk ke stadion.
“Pada dasarnya dari manajemen juga inginnya tidak pernah ada penukaran tiket. Tapi yang mesti dipahami oleh Bobotoh, penukaran tiket ini sebenarnya untuk keamanan. Sehingga kebutuhan dan permintaannya datang dari pihak pengamanan, bukan dari kami. Alasan pengamanan inilah sehingga kita membutuhkan penukaran tiket,” ujar Adhitia, Rabu (20/8/2025).
Meski begitu, dia menyadari kebijakan ini membuat sebagian Bobotoh tidak nyaman. Salah satunya karena jarak tempuh yang harus dilalui hanya untuk melakukan penukaran tiket. Kondisi tersebut berpotensi membuat minat hadir ke stadion semakin berkurang.
“Nah sekarang manajemen sedang berpikir untuk mencari jalan tengah bagaimana supaya tetap aman, tapi juga nyaman, termasuk terkait penukaran tiket,” jelasnya.
Adhitia menambahkan, pihaknya selalu berusaha mencari solusi setiap kali berdiskusi dengan aparat keamanan.
“Dan setiap kali rapat dengan pihak keamanan, kami selalu minta, pertama, bisa tidak kalau tidak ada penukaran tiket. Kalau tidak bisa, kami minta, boleh tidak penukarannya sedekat mungkin dengan stadion. Kalau tetap tidak bisa, kami cari tahu bisa sedekat apa,” katanya.
Sebagai langkah awal, manajemen mencoba mendorong agar area tribun barat tidak perlu melakukan penukaran tiket. Alasannya, kapasitas tribun barat lebih kecil dibanding timur, utara, maupun selatan sehingga lebih mudah dikendalikan.
“Di pertandingan terdekat melawan Borneo, kami mau coba di tribun barat tanpa penukaran. Kita lihat dulu hasilnya, aman atau tidak. Kalau aman, nanti bertahap ke tribun timur, utara, dan selatan. Prinsipnya trial and error,” beber Adhitia.
Meski demikian, rencana tersebut belum bisa diterapkan tanpa persetujuan dari pihak keamanan. Saat ini, manajemen Persib bersama kepolisian tengah menyusun SOP dan mitigasi risiko agar sistem baru ini berjalan lancar.
“Kami juga berharap Bobotoh bisa bekerja sama. Kalau nanti memang sudah tidak ada penukaran e-ticket, ya harus dijaga ketertibannya. Jangan coba-coba melakukan hal-hal yang bisa menyebabkan kepanikan atau kericuhan dalam proses masuk ke stadion,” tegasnya.
Adhitia menilai, kedewasaan Bobotoh memegang peran penting dalam perubahan ini. “Kalau Bobotoh sudah siap secara kedewasaan, sebenarnya tanpa face recognition pun bisa. Harapan kami, mulai musim ini kami sudah bisa tanpa penukaran e-ticket,” pungkasnya.
Editor: Abdul Haris