Setien Bongkar Fakta Pemecatan Dirinya sebagai Pelatih Barcelona

BARCELONA, iNews.id – Mantan pelatih Barcelona Quique Setien membongkar fakta soal pemecatan dirinya sebagai pelatih di Camp Nou. Dia mengklaim, keputusan pemecatannya sudah dibuat sebelum Barcelona kalah 2-8 dari Bayern Munchen di Liga Champions.

Seperti diketahui, Setien dipecat dari Barcelona setelah gagal total menangani Lionel Messi dan kawan-kawan. Selain gagal membawa gelar satu pun musim lalu, dia juga membawa Blaugrana malu di Liga Champions usai kalah menyakitkan dari Bayern.

Wajib Menang, Nova Arianto Jamin Timnas Indonesia U-17 Tampil Agresif Lawan Honduras U-17 di Piala Dunia U-17 2025

Kekalahan itu dianggap publik menjadi alasan kuat Barcelona memecat Setien. Namun, mantan pelatih Real Betis itu mengatakan, apa pun hasilnya di perempat final Liga Champions saat itu, dia tetap akan dipecat.

“Anda berakhir dengan kerusakan, Anda masuk ke dalam sejarah Barcelona dengan kekalahan itu. Saya ikut menyalahkan. Namun, suatu hari saya akan menulis tentang itu. Setelah pemecatan itu, saya menemukan keputusan telah dibuat sejak sebelum kekalahan 2-8. Saya mendengar tentang semuanya,” ucap Setien, dikutip Goal, Minggu (1/11/2020).

Resmi Dipecat, Ini Statistik Quique Setien di Barcelona

Lebih lanjut, Setien mengakui mantra singkatnya selama enam bulan di Barcelona tidak berjalan dengan baik. Dia menyesal tidak memiliki kesempatan untuk memaksakan gaya bermain yang khas pada tim.

Tiba di Barcelona, Ronald Koeman Jadi Kandidat Kuat Pengganti Quique Setien

“Saya bukan diri saya sendiri. Saya tidak bisa atau tidak tahu bagaimana itu seharusnya, itulah kebenarannya,” ucapnya.

“Ketika Anda bergabung dengan klub dengan dimensi Barcelona, Anda sudah tahu segalanya tidak akan mudah, meskipun memiliki pemain terbaik di dunia,” katanya.

“Yang benar adalah saya tidak bisa menjadi diri saya sendiri, saya juga tidak melakukan apa yang seharusnya saya lakukan,” tuturnya.

Setien mengatakan sebenarnya dia bisa mempraktikkan gaya bermainnya yang khas kepada Barcelona. Namun, dia mengaku tidak memiliki waktu banyak sebelum akhirnya dia benar-benar dipecat.

“Memang benar saya dapat mengambil langkah drastis, tetapi itu tidak akan membantu baik dalam waktu sesingkat saya berada di sana, di tambah semuanya terkondensasi setelah lockdown,” katanya.

Editor: Abdul Haris