Shin Tae-yong Terancam Tanpa Skuad Terbaik di Piala Asia U-23 2024
JAKARTA, iNews.id – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) terancam tanpa skuad terbaik pada Piala Asia U-23 2024.
Setelah Piala Asia 2023, STY masih punya dua agenda penting yang akan menentukan masa depannya di Timnas Indonesia. Pertama adalah lanjutan Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di ajang tersebut, Indonesia akan melakoni dua pertandingan kandang dan tandang kontra Vietnam pada 21 dan 26 Maret mendatang.
Sebelum kembali tampil di kualifikasi tersebut, STY akan beralih fokus menukangi Timnas Indonesia U-23 pada Piala Asia U-23 2024 di Qatar.
Di turnamen itu, Tim Garuda Muda berada di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Jordania dan Australia. Jelas, ini adalah grup neraka. Terlebih, STY dibebankan PSSI untuk membawa Indonesia lolos ke perempat final. Jika tercapai, Ketua Umum PSSI Erick Thohir berjanji akan memperpanjang kontrak STY hingga 2027.
Masalahnya, Piala Asia U-23 2024 tak termasuk dalam kalendar FIFA Matchday. Sehingga, klub berhak menolak memberi izin jika ada pemainnya yang dipanggil Timnas.
Bahayanya, Piala Asia U-23 2024 bergulir pada 15 April hingga 3 Mei 2024 saat kompetisi-kompetisi masih bergulir dan memasuki periode krusial. Dalam periode ini, umumnya klub-klub akan membutuhkan pemain-pemain terbaiknya untuk bersaing memburu juara, menghindari degradasi atau memburu posisi tertentu.
Liga 1 2023-2024 pun tetap bergulir di tanggal tersebut. Kemungkinan besar bakal ada beberapa pelatih yang menghalangi pemainnya untuk bergabung Timnas Indonesia U-23.
Kondisi ini membuat STY terancam tak bisa membawa skuad terbaiknya. Padahal, jika pelatih asal Korea Selatan itu bisa membawa skuad yang komplet, peluangnya akan lebih besar untuk memenuhi target.
Terlebih, ada 11 pemain Timnas Indonesia senior yang bisa dibawa STY ke Piala Asia U-23 2024. Dari Liga 1 ada Ernando Ari (Persebaya Surabaya), Rizky Ridho (Persija Jakarta), Witan Sulaeman (Bhayangkara FC), Hokky Caraka (PSS Sleman), dan Ramadhan Sananta (Persis Solo).
Kemudian, dari kompetisi luar negeri ada Elkan Baggott (Ipswich Town), Pratama Arhan (Suwon FC), Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers), Marselino Ferdinan (KMSK Deinze), Ivar Jenner (FC Utrecht), dan Rafael Struick (ADO Den Haag).
STY mungkin masih bisa membawa pilar-pilar dari Liga 1 Indonesia, karena hanya membutuhkan komunikasi yang intens dari PSSI. Namun, ceritanya berbeda untuk pemain yang berkarier di luar negeri, khususnya di Eropa.
Situasi inilah yang harus sudah dipikirkan STY untuk mencari alternatif-alternatifnya. Selain itu, PSSI pun harus memperhitungkan kembali apakah target lolos ke perempat final cukup masuk akal jika STY tak bisa membawa skuad terbaiknya.
Editor: Abdul Haris