Soal Kisruh PT LIB, Ini Tanggapan Tokoh Exco PSSI

JAKARTA, iNews.id – Salah satu tokoh Komite Eksekutif (Exco) PSSI Haruna Soemitro merespons kisruh yang terjadi di PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Ya, kondisi internal operator kompetisi Liga 1 dan 2 itu memanas seiring surat yang dikeluarkan tiga petinggi PT LIB yakni Rudy Kangdra (direktur bisnis), Sudjarno (direktur operasional) dan Anthony Chandra Kartawiria (direktur keuangan) mengirimkan surat kepada semua pemegang saham PT LIB, Kamis (7/5/2020).
Dokumen bertanggal 4 Mei 2020 itu ketiga direktur tersebut menjabarkan empat poin yang intinya menyatakan Direktur Utama PT LIB Cucu Somantri, yang juga wakil ketua umum PSSI, kerap mengambil keputusan secara sepihak.
Menurut Haruna, surat tersebut bukan ditujukan kepada pihak atau personel tertentu. Bukan juga kepada direktur operasional, direktur bisnis, maupun direktur bisnis.
"Ini surat sebagai ungkapan kegelisahan dan keresahan para direktur terkait internal perusahaan. Mereka memberitahukan kepada pemegang saham LIB dalam hal ini 18 klub Liga 1 tentang kondisi internal perusahaan," kata Haruna, Jumat (8/5/2020).
"Saya kira wajar, para direktur ini melayangkan surat tersebut. Pastikan tidak ada anak buah yang salah. Kalau ada dinamika perusahaan sampai terekspose keluar artinya pimpinannya yg tidak mampu dan tidak cakap. Bagaimana ada laporan arus kas perusahaan yang tanda tangan bukan direktur keuangan tapi direktur utama," tutur pria yang juga menjabat Direktur Madura United tersebut.
Dalam surat itu, tiga direktur tersebut beranggapan para pemegang saham, termasuk klub dan PSSI, berhak mengetahui situasi terkini perusahaan. Mereka mengklaim Direktur Utama melakukan keputusan sepihak yang di antaranya soal pengangkatan Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB. Ini menjadi polemik karena Aditya adalah anak kandung Cucu Somantri.
Yang terkini, Cucu Somantri, yang juga wakil ketua umum PSSI, disebut memutuskan sendiri pemangkasan subsidi untuk klub-klub Liga 1 dan 2 musim 2020.
Mereka berharap RUPS luar biasa itu menjadi ajang evaluasi internal dan mengambil langkah-langkah penyelamatan PT LIB.
Editor: Abdul Haris