Stadion GBLA Rusak Parah, Manajemen Persib Kecewa Berat
BANDUNG, iNews.id – Manajemen Persib Bandung akhirnya angkat bicara mengenai kerusakan yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pasca pertandingan melawan Persis Solo. Kondisi stadion kebanggaan warga Bandung itu mengalami sejumlah kerusakan serius yang menjadi sorotan publik dan media.
Kerusakan terjadi mulai dari gerbang stadion yang jebol akibat desakan suporter tanpa tiket, hingga lapangan yang mengalami kerusakan pada bagian rumput. Bahkan, tiang gawang diketahui patah, dan jaring gawang pun hilang dari tempatnya.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, menyampaikan rasa kecewanya terhadap insiden yang menimpa stadion utama Persib tersebut. Ia menyayangkan insiden itu terjadi di tengah proses perbaikan dan pembenahan stadion.
“Kami sangat menyayangkan adanya kerusakan di beberapa bagian stadion GBLA pasca pertandingan kemarin. Padahal, saat ini kami sedang terus berupaya untuk membenahi dan mempercantik GBLA agar bisa menjadi tempat yang semakin nyaman dan membanggakan, baik untuk pemain maupun seluruh pendukung Persib,” ujar Adhitia, Senin (26/5/2025).
Menurut Adhitia, Stadion GBLA bukan hanya tempat bertanding bagi Persib Bandung, tapi juga simbol yang memiliki nilai emosional tinggi. Stadion ini sudah menjadi bagian dari identitas klub dan masyarakat Bandung secara umum.
“GBLA adalah rumah bagi klub yang kita cintai dan kita banggakan, yaitu Persib. Semua pihak tentu memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga tempat ini, agar tetap menjadi kebanggaan kita semua,” tambahnya.
Pernyataan ini menjadi penegasan bahwa stadion bukan hanya aset klub, melainkan juga milik bersama yang harus dijaga. Keberadaan stadion yang representatif dinilai penting dalam mendukung atmosfer positif dalam setiap pertandingan kandang.
Meski kerusakan cukup parah, manajemen Persib memilih untuk tidak menyalahkan pihak manapun secara spesifik. Sebaliknya, mereka lebih mendorong semangat kolaboratif antara klub dan suporter untuk menjaga fasilitas umum, khususnya yang berkaitan langsung dengan sepak bola.
“Kami percaya semangat cinta terhadap klub bisa diwujudkan dalam bentuk yang lebih positif dan membangun. Menjaga GBLA adalah salah satu bentuk nyata dukungan dan kecintaan terhadap Persib,” tutur Adhitia.
Pernyataan ini seolah menjadi ajakan moral bagi para suporter untuk menunjukkan rasa cinta terhadap klub dengan cara yang konstruktif. Tidak hanya datang mendukung di stadion, tapi juga menjaga fasilitas yang sudah ada agar tetap dalam kondisi terbaik.
Rusaknya beberapa bagian penting dari stadion seperti rumput lapangan, gawang, dan fasilitas lainnya tentu menimbulkan kekhawatiran. Apalagi, GBLA tengah disiapkan sebagai venue utama untuk pertandingan resmi ke depan.
Jika kerusakan tidak segera diperbaiki, maka bukan tidak mungkin akan mengganggu jadwal atau pelaksanaan pertandingan kandang Persib berikutnya. Terlebih, perbaikan stadion bukan hal yang bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Manajemen berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama. Momen ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran bersama bahwa fasilitas sepak bola tidak bisa hanya dimanfaatkan, tetapi juga harus dipelihara.
Kerusakan yang menimpa Stadion Gelora Bandung Lautan Api usai pertandingan Persib vs Persis Solo menjadi perhatian serius manajemen. Tanpa menunjuk pihak tertentu sebagai penyebab, Persib berharap semua pihak bisa introspeksi.
“Menjaga GBLA adalah salah satu bentuk nyata dukungan dan kecintaan terhadap Persib,” tegas Adhitia.
Kini, saatnya suporter dan masyarakat umum berperan aktif dalam menjaga stadion ini agar selalu menjadi rumah yang membanggakan. Stadion bukan hanya tempat bertanding, tapi juga warisan yang harus dijaga bersama.
Editor: Abdul Haris