Tangis Mees Hilgers Pecah usai Divonis Cedera Parah, Kirim Pesan untuk Fans Timnas Indonesia
ENSCHEDE, iNews.id — Kabar kurang menyenangkan datang dari Mees Hilgers, bek andalan FC Twente sekaligus pemain Timnas Indonesia. Pemain berusia 24 tahun itu resmi divonis mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) setelah insiden saat latihan bersama klubnya.
Cedera ini membuat Hilgers dipastikan harus menepi cukup lama dari lapangan hijau. Seperti diketahui, pemulihan cedera ACL biasanya membutuhkan waktu antara 6 hingga 9 bulan, sehingga besar kemungkinan musim 2025/2026 menjadi akhir yang pahit bagi sang pemain.
Kontrak Hilgers sendiri bersama FC Twente akan berakhir pada Juni 2026, dan kini ia harus fokus sepenuhnya untuk menjalani proses operasi serta pemulihan.
Usai menerima vonis cedera serius tersebut, Hilgers menyampaikan pesan haru dan penuh semangat melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
“Terlepas dari semua candaan, terima kasih atas semua pesan dan dukungan yang baik,” tulis Hilgers dalam Insta Story akun Instagramnya, Senin (3/11/2025).
Pemain kelahiran Belanda itu juga berjanji tidak akan menyerah dan akan bekerja keras untuk segera pulih dan kembali memperkuat tim.
“Saya akan bekerja keras setiap hari agar bisa kembali lebih kuat dari sebelumnya. Setelah operasi, saya akan fokus pada pemulihan dan akan terus memberi kabar kepada semua orang tentang perkembangan saya,” tutur Hilgers.
Cedera ini datang di waktu yang tidak ideal bagi Hilgers. Sebelum insiden tersebut, ia tidak masuk dalam daftar susunan pemain FC Twente karena belum memperpanjang kontraknya.
Menurut laporan media Belanda, FC Twente sebenarnya telah menawarkan perpanjangan kontrak baru, namun Hilgers menolak proposal tersebut. Keputusan itu membuatnya disisihkan dari skuad utama The Tukkers di sejumlah laga resmi.
Kini, dengan cedera ACL yang dialaminya, posisi Hilgers menjadi semakin sulit. Namun, pemain berdarah Indonesia ini tetap menunjukkan mental tangguh dan optimisme tinggi untuk bangkit dari cedera dan kembali lebih kuat.
Editor: Reynaldi Hermawan