Tangis Raul Fernandez usai Raih Kemenangan Perdana MotoGP Australia 2025
VICTORIA, iNews.id – Raul Fernandez tidak bisa menahan air mata setelah mencetak kemenangan perdana dalam kariernya di MotoGP Australia 2025. Pembalap Trackhouse Aprilia itu mengaku tak percaya bisa menaklukkan Sirkuit Phillip Island dalam balapan penuh drama, Minggu (19/10/2025).
Kemenangan ini menjadi momen paling emosional bagi Fernandez sejak naik ke kelas utama MotoGP. Pembalap asal Spanyol itu berhasil mengalahkan para rival tangguh seperti Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dalam pertarungan sengit hingga garis finis.
Fernandez memulai balapan dari posisi keempat dan sempat kesulitan menyalip tiga pembalap di depannya. Namun, dia tampil tenang, menjaga ritme, dan akhirnya mengambil alih posisi terdepan di pertengahan lomba.
“Saya masih tidak percaya. Kemarin di sprint, Marco (Bezzecchi) memiliki kecepatan yang luar biasa, begitu pula Diggia (Fabio Di Giannantonio) di bagian akhir sprint. Pagi ini, ketika saya mengadakan rapat dengan tim, kami pikir podium adalah posisi yang realistis, tetapi saya tidak pernah menyangka kami punya peluang untuk meraih kemenangan,” ujar Fernandez dikutip dari Crash, Senin (20/10/2025).
Dalam balapan utama, Bezzecchi sebenarnya menjadi salah satu ancaman utama. Namun, dua hukuman long lap penalty membuat peluangnya meraih kemenangan menipis. Meski begitu, Fernandez tetap waspada dan tidak menganggap enteng rivalnya sesama pengguna motor Aprilia tersebut.
“Saya tahu dia (Marco Bezzecchi) harus menempuh dua putaran panjang, tapi saya tetap yakin dia punya kecepatan untuk mengejar. Jadi sejujurnya saya tidak terlalu memikirkan kemenangan, hanya berusaha meraih podium pertama saya,” lanjut Fernandez.
Menjelang akhir lomba, tantangan berat datang bagi Fernandez. Ban motornya mulai aus, membuat grip berkurang drastis. Di momen krusial itu, dia hanya fokus menjaga kestabilan motor sambil berusaha mempertahankan posisi terdepan dari tekanan lawan di belakangnya.
“Tiga, empat lap terakhir, ban saya jatuh cukup dalam dan saya berusaha keras untuk bertahan. Tapi yang lebih sulit adalah saya menangis di balik helm sepanjang lap terakhir, karena saya tidak pernah menyangka hari itu adalah hari yang tepat untuk meraih kemenangan,” ujarnya penuh emosi.
Tangisan bahagia Fernandez di balik helm menjadi simbol perjuangan panjangnya sejak debut di MotoGP. Setelah bertahun-tahun berjuang di tengah persaingan ketat, pembalap berusia 24 tahun itu akhirnya bisa merasakan momen tertingginya di panggung dunia.
Kemenangan di Phillip Island juga menjadi bukti kemajuan besar yang dicapai Trackhouse Aprilia musim ini. Tim satelit tersebut menunjukkan kemampuan bersaing di level tertinggi dan memberi warna baru di antara dominasi tim-tim besar.
Bagi Fernandez, kemenangan ini bukan hanya soal podium, tetapi juga bukti bahwa kerja keras dan keyakinan mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan. Dengan performa impresif di Australia, dia kini resmi menempatkan namanya di jajaran pembalap elite MotoGP musim 2025.
Editor: Abdul Haris