Tepat 1 Dekade Lalu, Inter Milan Singkirkan Barcelona dari Liga Champions
BARCELONA, iNews.id – Tanggal 28 April memiliki kenangan tersendiri buat Inter Milan. Tepat di tanggal tersebut pada satu dekade lalu, mereka sukses menggulung Barcelona pada semifinal Liga Champions.
Ya, Inter memang harus bekerja keras untuk bisa meraih trofi Liga Champions 2009/2010. Pasalnya, mereka harus bekerja keras untuk menaklukkan sang juara bertahan Barcelona di semifinal.
Tidak mudah bagi Inter untuk menaklukkan Barcelona pada Liga Champions musim itu. Pasalnya, momen kemenangan itu hanya mereka dapat sekali dari tiga kali pertemuan.
Sebelum bertemu di semifinal, Inter dan Barcelona sama-sama tergabung dalam Grup F. Namun, Inter hanya lolos sebagai runner-up lantaran hanya imbang tanpa gol pada pertemuan pertama dan kalah 0-2 pada pertemuan kedua.
Barcelona yang diasuh Pep Guardiola mampu memulai leg pertama semifinal di Giuseppe Meazza dengan penuh keyakinan. Mereka pun berhasil unggul terlebih dahulu melalui Pedro ketika laga berjalan 19 menit.
Meski begitu, Inter mampu membalas pada menit ke-30. Wesley Sneijder sukses membuat para pendukung I Nerazzurri bergemuruh dengan gol yang diciptakannya.
Tim yang saat itu ditangani Jose Mourinho itu pun dapat berbalik unggul pada menit ke-48 melalui gol yang dicetak Maicon. Bahkan, Inter menambah golnya melalui aksi Diego Milito pada menit ke-61 yang memastikan kemenangan 3-1.
Kekalahan itu tak menggoyahkan optimism Barcelona. Mereka yakin bisa membalas pada leg kedua di Camp Nou.
Momen yang dinantikan pun tiba, Barcelona langsung mengepung pertahanan Inter pada leg kedua di depan publik sendiri. Harapan pesta gol makin terbuka, karena Inter harus bermain 10 orang setelah Thiago Motta diusir wasit karena diganjar kartu kuning kedua pada menit ke-28.
Namun, kenyataannya tak bertambah mudah buat tuan rumah. Pasalnya, Jose Mourinho, pelatih Inter saat itu, memerintahkan pasukannya bertahan total. Taktik arsitek asal Portugal itu pun dikenang sebagai strategi “parkir bus”. Sampai-sampai, striker Samuel Eto’o diperintahkan main sebagai bek kiri di sisa pertandingan.
Alhasil, sepanjang pertandingan Barcelona bak membentur tembok tebal. Mereka pun hanya bisa mencetak satu gol melalui tandukan Gerard Pique pada menit ke-84. Gol itu tak cukup untuk menyelamatkan mereka dari skor agregat 2-3.
Tren positif itu mengangkat mental para pemain Inter sehingga melanjutkannya dengan kemenangan 2-0 atas Bayern Munchen di final.
Gelar ini memutus kerinduan I Nerazzurri sejak terakhir menggapainya pada 1965 silam. Spesialnya lagi, trofi itu melengkapi treble winners yang diraih klub Kota Mode itu.
Editor: Abdul Haris