Terbebas dari Sanksi, Platini Incar Posisi Presiden FIFA
PARIS, iNews.id – Mantan Presiden Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Michel Platini berambisi untuk menjadi presiden FIFA setelah sanksi larangan terlibat dalam sepak bola berakhir. Namun, dia tidak akan langsung mencalonkan dirinya.
Pria berusia 63 tahun itu menjalani pemeriksaan di Kantor Satuan Antikorupsi Kepolisian Yudisial Prancis di Paris. Michel Platini diberondong sejumlah pertanyaan mengenai keterlibatannya dalam pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010.
Dari 24 anggota Komite Eksekutif FIFA yang memilih Qatar sebagai tuan rumah, sebanyak 16 orang di antaranya sudah mengundurkan diri, dibekukan statusnya, atau tengah diawasi.
Platini mundur sebagai Presiden UEFA pada Desember 2015, karena pelanggaran kode etik. Dia dijatuhi hukuman larangan berkecimpung di dunia sepak bola selama 6 tahun.
Namun, hukumannya kemudian dikurangi menjadi empat tahun setelah banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan secara efektif berakhir pada Maret lalu. Dia pun kini menargetkan untuk menjabat sebagai orang nomor satu di FIFA.
“Saya memiliki beberapa gagasan, tetapi tak bisa mengungkapkannya sekarang. Saya masih punya waktu, jika ingin kembali. Mereka akan melakukan apapun agar saya tidak kembali,” kata Platini kepada AP.
Hanya saja, jika Platini ingin melanjutkan kariernya bersama FIFA, dia harus membayar denda. Pasalnya, dia masih belum membayar denda sebesar 60 ribu dolar atau sekitar Rp854 juta. Apalagi dia baru bisa maju mencalonkan diri sebagai presiden FIFA pada 2021 mendatang.
Editor: Abdul Haris