Termasuk Marcos Rojo, Ini 4 Pesepak Bola Transgender di Dunia
JAKARTA, iNews.id – Sepak bola merupakan olahraga universal, bukan cuma dimainkan oleh pria dan wanita. Tak sedikit transgender yang juga berprofesi sebagai pesepak bola.
Sepak bola bisa dimainkan siapa saja, tak memandang jenis kelamin; pria atau wanita. Mengedepankan aspek hak asasi manusia memungkinkan sepak bola juga dimainkan oleh transgender.
Di sejumlah negara, transgender sudah menunjukkan bahwa mereka juga punya kemampuan olah bola serta visi bermain yang tak kalah menarik. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berkesempatan dikontrak oleh klub maupun tampil bersama tim nasional.
Berikut ini empat pesepakbola transgender yang sudah dihimpun oleh tim iNews.id
1. Jaiyah Saelua (American Samoa)
FIFA mencatat Jaiyah Saelua sebagai transgender pertama yang bermain sepak bola. Dia lahir dengan jenis kelamin laki-laki pada 19 Juli 1988 di American Samoa. Meski demikian, dia tumbuh dengan sifat feminim.
Di negara asalnya, orang-orang seperti Saelua mendapat sebutan fa’afafine atau jenis kelamin ketiga yang diakui masyarakat di sana. Dia mulai bermain sepak bola di usia 11 tahun hingga dipercaya masuk ke Timnas American Samoa.
Pada 2011, timnas American Samoa ditangani mantan pelatih Amerika Serikat U-20, Thomas Rongen. Sang pelatih kemudian mempercayai Saelua bermain melawan Timnas Tonga pada putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Saelua yang menyandang ban kapten membawa negaranya menang 2-1. Pemain yang berposisi sebagai bek itu menjadi buah bibir lantaran menjaga area belakang dengan sangat apik. Dia juga melakukan penyelamatan penting di garis pertahanan pada masa injury time.
“Ini bukan masalah transgender dan bukan juga masalah laki-laki atau perempuan. Di sini hanyalah masalah bermain sepak bola,” kata Saelua dikutip New York Times.
2. Alba Palacios (Spanyol)
Palacios membuat sejarah dengan menjadi pemain transgender pertama di Spanyol. Dikutip AS, dia terdaftar sebagai pemain tim wanita divisi ketiga, Las Rozas CF. Pada laga perdananya 2018 silam, pemain 35 tahun itu mencetak gol debut dalam waktu 20 menit saja.
“Saya melayang di udara. Ketika mencetak gol, saya tidak tahu harus berbuat apa. Kemudian saya pergi merayakannya dengan staf pelatih, pasangan dan para penggemar”, kata Palacios saat itu kepada penyiar TVE.
Palacios bersyukur bisa debut bersama tim wanita. Dia mengucapkan terima kasih kepada Federasi Sepak Bola Madrid yang sudah membantunya menyiapkan dokumen.
“Mereka membuat semuanya terjadi. Jadi saya bersyukur dari lubuk hati atas apa yang telah mereka lakukan untuk saya dan komunitas transgender,” ujarnya.
Palacios memiliki postur 170cm dan berat 59 kg dan menempati posisi winger kanan. Dia memiliki nama asli Alvaro dan mulai bermain sepak bola pada usia 10 tahun di akademi Pozuelo de Alarcon.
Di sana, Palacios bermain hingga berusia 24 tahun dan sempat bermain di Divisi Tercera putra. Palacios memutuskan berganti kelamin dari laki-laki ke perempuan di usia 32 tahun.
3. Mara Gomez (Argentina)
Gomez yang dulunya seorang laki-laki bermain untuk tim wanita Villa San Carlos di La Plata, 60 kilometer selatan Buenos Aires. Dia dinobatkan sebagai pemain transgender pertama yang merumput di liga porfesional wanita, Argentina.
“Saya sangat menderita karena diskriminasi, pengucilan, penganiayaan verbal di jalan dan di sekolah. Sepak bola seperti terapi bagi saya,” kata pemain 23 tahun itu kepada AFP.
Sebelum main di San Carlos, Gomez meniti karier di Malvinas dan berhasil memenangkan dua gelar liga amatir serta menyandang status pencetak gol terbanyak. Statistik itu yang mendorong San Carlos merekrutnya.
“Dia cepat dan sangat bagus. Akurasi tendangannya juga bagus. Berbeda dengan apa yang dipikirkan orang dan media. Dia tidak sekuat itu. Saya memiliki pemain wanita yang lebih kuat. Meski dia cepat, saya memiliki pemain wanita yang lebih cepat,” kata pelatih San Carlos, Juan Cruz Vitale.
“Dia cerdas dan belajar dengan cepat. Dia mencetak gol, sesuatu yang sulit kami lakukan,” ujarnya menambahkan.
4. Marcos Rojo
Mendengar Marcos Rojo pasti banyak yang teringat bek Manchester United asal Argentina itu kan? Tapi, yang dimaksud dalam tulisan ini bukan Rojo yang itu.
Pesepak bola yang satu ini berbeda, Rojo berganti kelamin dari seorang wanita menjadi laki-laki dan kini bermain sebagai penyerang tengah klub Union del Suburbio di Gualeguaychu, Argentina.
Dua tahun lalu, Rojo mengubah nama dan jenis kelaminnya pada KTP. Klub tidak ragu untuk menandatanganinya karena bakat yang dimilikinya. Keluarganya memberi dukungan penuh saat dia memutuskan jadi transgender.
Bahkan hingga kini, Rojo diizinkan menggantung foto dirinya pada pesta ulang tahun yang ke-15, ketika dia masih berjenis kelamin perempuan di dinding ruang tamu rumahnya.
“Saya ingin membuat perubahan di surat kabar Argentina. Saya selalu ingin bermain dengan para pria. Sepak bola langkah besar bagi saya. Karena itu hal yang selalu saya impikan,” kata Rojo.
Presiden Union del Suburbio yaitu Sebastian Rajoy berjanji akan semaksimal mungkin membantu Rojo meraih mimpinya.
“Semua orang memiliki hak untuk berolahraga. Klub-klub kecil menawarkan kesempatan. Seseorang harus mengambil langkah pertama. Dan dalam hal ini adalah kami,” ucap Rajoy.
Editor: Arif Budiwinarto