Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Piala Dunia 2026: Ancelotti Waswas Brasil Satu Grup dengan Skotlandia
Advertisement . Scroll to see content

Ternyata, Ini Rahasia Rambut Unik Ronaldo di Piala Dunia 2002

Rabu, 21 Maret 2018 - 17:38:00 WIB
Ternyata, Ini Rahasia Rambut Unik Ronaldo di Piala Dunia 2002
Ronaldo merayakan golnya pada salah satu pertandingan di Piala Dunia 2002. (Foto: Squawka)
Advertisement . Scroll to see content

RIO DE JANEIRO, iNews.id – Sebagai pecinta sepak bola tentu ingat gaya rambut unik ikon tim nasional Brasil Ronaldo Luis Nazario de Lima pada Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang. Ternyata, mantan penggawa Real Madrid dan Barcelona itu memiliki alasan khusus mengapa memotong rambutnya dengan model yang tak lazim.

Pada kompetisi tersebut, Ronaldo membotaki seluruh rambut, dan menyisakan sedikit rambut di ujung kepalanya. Sontak, penampilan unik tersebut mengundang berbagai komentar dari berbagai pihak. Ada yang mencela, tapi tak sedikit yang justru malah merasa terhibur.

“Saya mengalami cedera parah sebelum Piala Dunia dimulai,  dan semua orang membicarakan hal itu. Untuk itu saya memutuskan mencukur rambut dengan gaya aneh agar fokus mereka teralihkan,” kata peraih tiga kali Ballon D’Or itu dikutip Soccerway.

“Ketika berlatih bersama Brasil, semua orang berbicara tentang rambut saya dan melupakan masalah cedera. Dengan begitu saya bisa lebih tenang dan fokus menjalani latihan. Saya tidak bangga dengan rambut itu. Tapi itu cara yang baik untuk mengganti topik pembicaraan di tim,” Ronaldo menambahkan.

Ya, cedera tersebut didapatkan pria kelahiran Rio de Janeiro itu saat membela Inter Milan melawan Lecce pada 1999.  Kala itu, Ronaldo yang tengah berlari menembus pertahanan Lecce, seketika jatuh dan lututnya terpelintir menghantam tanah.

Setalah menjalani serangkaian tahapan medis selama enam bulan, Ronaldo dipastikan pulih dan kembali memperkuat I Nerrazurri saat bersua Lazio di final Coppa Italia pada April 2000. Sayang, kiprahnya hanya berlangsung selama tujuh menit karena lututnya kembali bermasalah.

Akibatnya, pemain yang kerap menggunakan nomor punggung 9 itu hanya tampil di beberapa pertandingan selama dua tahun berikutnya. Dia pun absen memperkuat Tim Samba selama babak kualifikasi Piala Dunia 2002 Zona Amerika Selatan berlangsung.

Untuk itu, pihak medis Brasil mencoba meyakinkan Inter untuk mengambil alih tanggung jawab menyembuhkan lutut Ronaldo. Usaha mereka pun berhasil, pemain yang dijuluki The Phenomenon itu bisa sembuh dan berlaga di Piala Dunia 2002.

Cedera panjang tak membuat kualitasnya menurun. Bahkan, Ronaldo mampu mencetak gol di seluruh pertandingan kecuali saat menghadapi Inggris di perempat final. Puncaknya, dia menorehkan dua gol ke gawang Jerman yang dijaga Oliver Kahn pada partai final dan membawa negaranya merengkuh trofi Piala Dunia untuk kelima kalinya.

Ronaldo berhasil membukukan 8 gol dan dinobatkan sebagai top skor di akhir kejuaraan. Dia juga merengkuh penghargaan pemain terbaik dunia ketiga kalinya di tahun yang sama.

Namun setelah itu, dia gagal membawa Tim Samba merajai sepak bola dunia. Pada Piala Dunia 2006 Jerman, Brasil harus tersingkir usai dikalahkan Prancis dengan skor 0-1 pada perempat final.

Setelah Ronaldo gantung sepatu dari timnas, Brasil kesulitan mencari sosok striker. Kendati begitu, Ronaldo tetap optimistis negaranya bisa kembali mengangkat piala di Rusia nanti, dan menebus kegagalan pada tiga Piala Dunia sebelumnya.

“Beberapa tim yang akan selalu ada di final seperti Jerman, Spanyol, dan Prancis. Mereka tim yang sangat kuat. Tapi saya berharap Brasil bisa menang lagi,” Ronaldo mengakhiri komentarnya.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut