Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gara-Gara Cristiano Ronaldo, FIFA Hapus Poster Piala Dunia 2026!
Advertisement . Scroll to see content

Tersingkir dari Euro 2024, Portugal Dipusingkan Pertanyaan: Masih Butuh Cristiano Ronaldo?

Selasa, 09 Juli 2024 - 16:56:00 WIB
Tersingkir dari Euro 2024, Portugal Dipusingkan Pertanyaan: Masih Butuh Cristiano Ronaldo?
Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo. (Foto: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

STUTTGART, iNews.id – Usai tersingkir dari Euro 2024, Timnas Portugal dipusingkan pertanyaan sulit: apakah mereka masih membutuhkan Cristiano Ronaldo?

Selecao das Quinas pulang kampung usai kalah 3-5 pada adu penalti kontra Prancis di perempat final, Sabtu (6/7/2024) dini hari WIB. Adu penalti dimainkan setelah kedua tim menunjukkan kampanye mengecewakan bermain tanpa gol. 

Lebih jauh, Cristiano Ronaldo juga gagal mencetak gol di turnamen ini selain dalam adu penalti.  

Kekalahan 5-3 dari Prancis melalui adu penalti di perempat final pada hari Jumat setelah hasil imbang tanpa gol menyimpulkan kampanye mengecewakan Portugal, sebuah festival hilangnya peluang di mana Ronaldo gagal mencetak gol selain dalam adu penalti.

Tampil di lima pertandingan dalam 486 menit bermain, Cristiano Ronaldo melepaskan 23 kali tembakan dengan 9 tepat sasaran. Namun, tak ada satu pun yang berujung gol. 

Kini megabintang berusia 39 tahun itu tidak memiliki kecepatan, ledakan, dan kelincahan khasnya, banyak menyia-nyiakan peluang demi peluang saat rekan satu timnya dengan patuh mengoper bola kepadanya. Dan yang lebih kacau dia juga mengganggu tempo permainan Portugal dan memperlambat mereka.

Kondisi ini jelas mengkhawatirkan Portugal. Padahal, Selecao das Quinas memiliki masa depan yang tampak cerah karena mereka memiliki generasi baru yang menjanjikan seperti Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Rafael Leao dan Vitinha.

Mantan Pelatih Portugal Fernando Santos sudah mencoba melupakan Ronaldo pada Piala Dunia 2022 setelah gagal memberi pengaruh buat tim. Dia berani mencadangkan CR7, dan memainkan striker muda Goncalo Ramos. 

Namun setelah kekalahan mengejutkan mereka dari Maroko di perempat final, yang membuat Ronaldo menangis tersedu saat berjalan ke terowongan stadion, Portugal memutuskan memecat Santos. 

Kemudian, Roberto Martinez yang datang sebagai pelatih baru kembali memercayai Ronaldo. Parahnya lagi, alih-alih membangun tim di sekitar bintang-bintangnya yang sedang naik daun, sang arsitek asal Spanyol itu malah menempatkan mereka sebagai pemain pendukung di sekitar Ronaldo dengan harapan sang megabintang bisa mendapatkan kesempatan lain untuk meraih kejayaan di Euro 2024.

Namun, harapan itu berubah menjadi kekecewaan. Ronaldo tetap gagal memberi kontribusi buat tim. Meskipun kariernya yang luar biasa selama lebih dari dua dekade, memecahkan banyak rekor dan bermain untuk beberapa klub terbesar di dunia, citra abadi Ronaldo selama tiga minggu terakhir di Jerman menunjukkan waktunya sebagai ikon sudah berakhir. 

Pada kejuaraan Eropa keenamnya, dia gagal bermain di level tertinggi. Dia juga gagal memecahkan rekor menjadi pemain tertua yang mencetak gol dalam sejarah turnamen.

Pada akhirnya, dia akan dikenang sebagai pemain yang meneteskan air mata dalam dua turnamen besar beruntun. 

Dengan Ronaldo yang kemungkinan belum akan pensiun setelah menemukan tempat berlindung yang aman di klub Arab Saudi Al Nassr dengan kontrak senilai 173 juta pound (Rp3,6 triliun) per tahun, masih harus dilihat apakah dia masih memiliki masa depan di tim nasional.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut