Tersingkir Karena Aturan Fair Play, Pelatih Senegal Kecewa
SAMARA, iNews.id – Pelatih Senegal Aliou Cisse mengaku kecewa setelah timnya tersingkir dari Piala Dunia 2018 akibat aturan fair play. Hasil minor tersebut juga tak lepas karena mereka kalah 0-1 dari Kolombia pada laga pamungkas Grup H di Stadion Samara Arena, Kamis (28/6/2018) malam WIB.
Satu gol pada laga itu dicetak bek Kolombia Yerry Mina pada menit ke-74. Akibat kekalahan tersebut, Senegal finis di posisi ketiga klasemen dengan nilai empat. Poin yang mereka kumpulkan sebenarnya sama dengan Jepang di tangga kedua. Tak hanya itu, selisih gol, produktivitas gol dan head to head kedua tim juga sama.
Menilik peraturan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), jika itu terjadi, hal yang pertama dilihat yakni dari aspek fair play. Dari tiga laga yang sudah dilakoni, Senegal mengantongi enam kartu kuning dan Jepang baru empat. Oleh karena itu, Jepang yang berhak lolos ke fase gugur dan Senegal harus angkat koper dari Rusia.
Senegal menjadi tim pertama sepanjang sejarah Piala Dunia yang tersingkir akibat kalah dalam hal fair play. Cisse mengaku belum ikhlas melihat anak asuhnya tersingkir dengan cara seperti itu.
“Saya tidak tahu apakah aturan ini kejam atau tidak. Tetapi saya tidak bisa meminta pemain untuk tidak mendapat kartu kuning di tiap pertandingan. Tapi biar begitu, ini adalah aturan permainan dan kami harus menghormati mereka (FIFA). Tetapi kami lebih suka tersingkir dengan cara lain,” kata Cisse dikutip Marca.
Kini Senegal melengkapi kegagalan klub Afrika yang gagal melangkah ke fase gugur. Sebelum mereka, sudah ada Mesir, Tunisia, Maroko, dan Nigeria yang harus pulang lebih dulu. Walau begitu, Cisse berharap para tim Afrika tersebut tak patah semangat dan terus berjuang agar ke depannya bisa berprestasi di hajatan sepak bola empat tahunan itu.
“Saya yakin sepak bola Afrika bisa maju di masa depan. Kami berada di jalur yang benar saat ini,” ujarnya.
Editor: Haryo Jati Waseso