Terungkap! Ini Penyebab Utama Timnas Indonesia Babak Belur di Kualifikasi Piala Dunia 2026
JAKARTA, iNews.id- Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji membongkar penyebab Timnas Indonesia babak belur di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sumardji menyebutkan ada beberapa faktor dari mulai waktu perjalanan, cuaca, perbedaan waktu hingga kondisi lapangan.
Kelelahan hebat menjadi alasan pertama Timnas Indonesia. Sumardji menyebut anak asuh Shin Tae-yong harus menempuh perjalanan selama lima jam dan harus merasakan jet lag parah.
“Artinya perjalanan cukup panjang dari Jakarta sampai dengan Basra itu bukan bukan sebentar cukup lama gitu, terus kan jetlag juga bagaimana nggak, perbedaannya lima jam dengan kita kan. Saya saja yang tidak main datang ngikuti anak-anak aja merasa capek sekali gitu,” kata Sumardji kepada awak media di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (30/11/2023).
Adapun faktor kedua menurut Sumardji adalah cuaca di Basra, Irak juga sempat tak mendukung untuk menjalani latihan. Alhasil Tim Merah Putih dicukur dengan skor 1-5 pada laga yang berlangsung 16 November 2023 silam.
“Waktu berkumpulnya karena kita kemarin itu berangkat itu selesai liga bahkan ada yang selesai bermain langsung berangkat terus habis itu ketemu di sana di Irak. Lah kita kan enggak tahu cuaca,” ucap pria berkaca mata ini.
“Kebetulan kita datang ke sana itu beberapa kali hujan gitu. Jadi ketika datang ke sana. Cuacanya tidak mendukung kita mau latian hujan itu kan enggak maksimal jadinya,” lanjut Sumardji.
Usai dicukur Irak, cobaan yang harus dilalui Timnas Indonesia tak sampai di situ. Asnawi Mangkualam dan kolega harus transit selama enam jam di Dubai.
Belum lagi, mereka harus berangkat pagi-pagi buta untuk mengejar jadwal penerbangan. Membawa pulang satu poin sudah menjadi hal yang amat realistis.
“Kita dari Irak itu langsung ke Filipina itu transit saja enam jam bayangin coba. Jadi kita dari berangkat pagi ketemunya itu pagi lagi gitu. Kita berangkat pagi bangun jam 5:00 waktu Irak terbang ke Dubai terus kita transit enam jam dari sana, kita terbang ke Filipina, Manila,” tutur Sumardji.
Lamanya waktu perjalanan membuat skuad Timnas Indonesia tidak punya cukup waktu untuk latihan persiapan. Dijelaskan Sumardji, latihan ideal Timnas Indonesia di Manilla hanya berlangsung dua hari.
Ditambah lagi saat hari pertandingan, kualitas lapangan Rizal Memorial Stadium, Manilla jauh dari kata layak. Sumardji menyebut sebanyak 10 pemain Timnas Indonesia mengalami luka lecet di kaki mereka usai bertanding.
“Yang kedua kaitannya dengan lawan Filipina, kalau dari mata saya melihat dan hati saya, satu kondisi lapangan itu ngelus dada gitu. Kondisi lapangan aduh ya kalau menurut saya mohon maaf enggak layak gitu,” ucap Sumardji.
“Oke enggak apa-apa sintetis. Yang kedua, lapangannya licin, itu. Sudah licin, gampang jatuh, kalau jatuh, luka juga. Saya itu sampai kasihan. Baru kali itu saya melihat pemain bola 11 dimainkan hanya satu yang tidak luka, kiper saja. Yang 10 semuanya luka,” tandasnya.
Editor: Ibnu Hariyanto