Terungkap, Striker Ganas Singapura Ikhsan Fandi Ternyata Berdarah Indonesia

SINGAPURA, iNews.id - Nama striker Singapura Ikhsan Fandi mendadak jadi sorotan netizen. Usut punya usut, dia ternyata punya keturunan Indonesia.

Ikhsan Fandi memang diketahui datang dari keluarga pemain sepak bola. Dia putra striker legendaris Singapura, Fandi Ahmad. 

Baca Juga

Resmi Berubah, Ini Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025

Fandi Ahmad lahir dan besar di Singapura. Namun, dia memiliki darah Indonesia dari sang kakek. Ayah Fandi Ahmad, Ahmad Wartam, merupakan keturunan Pacitan, Jawa Timur.

Baca Juga

Supporter Singapura Tuding Indonesia Main Kasar dan Licik, Respons Shin Tae-yong Berkelas

Selain itu, Fandi Ahmad juga pernah berkecimpung dengan sepak bola Indonesia, tepatnya era 1982-1983. Saat itu, dia bergabung dengan Niac Mitra dan bermain di Galatama.

"Kebetulan kakek dan nenek saya orang Pacitan. Dulu ketika masih bermain di Niac Mitra saya pernah berkunjung ke sana," kata Fandi Ahmad pada tahun 2007 silam dikutip dari Antara News.

Baca Juga

Indonesia Diimbangi Singapura di Semifinal Piala AFF 2020, Ketum PSSI Nilai Skuad Garuda Loyo

Kini Ikhsan Fandi menjadi andalan di lini serang Singapura. Dia yang mencetak gol penyeimbang ke gawang Indonesia pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020, Rabu (22/12/2021) malam WIB.

Baca Juga

Indonesia Vs Singapura, Orang Tua Pratama Arhan Dapat Kejutan dari Bupati Blora

Pertandingan leg pertama semifinal Piala AFF 2020 itu berlangsung Singapore National Stadium. Indonesia sempat unggul terlebih dahulu, lewat Witan Sulaeman pada menit ke-28.

Baca Juga

Terungkap, Ini Penyebab Indonesia Gagal Menang Vs Singapura di Semifinal Piala AFF 2020

Namun, Singapura berhasil bangkit di babak kedua. Mereka bermain lebih menyerang dengan memanfaatkan kendurnya serangan pasukan Garuda. Alhasil, Ikhsan Fandi berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-70 dan laga berakhir imbang 1-1.

Itu merupakan gol ketiga Ikhsan Fandi di Piala AFF 2020. Dia merupakan pemain tersubur kedua sejauh ini di belakang Safawi Rasid (Malaysia), Teerasil Dangda (Thailand) dan Bienvenido Maranon (Filipina).

Editor: Reynaldi Hermawan