Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Semprot Exco PSSI, Asnawi Buka-bukaan soal Polemik Kapten Timnas Indonesia saat Lawan China
Advertisement . Scroll to see content

Timnas 3 Kali Gagal ke Semifinal Piala AFF, Tahun 2007 Paling Tragis

Senin, 19 November 2018 - 14:30:00 WIB
Timnas 3 Kali Gagal ke Semifinal Piala AFF, Tahun 2007 Paling Tragis
Para pemain timnas Indonesia terlihat kecewa setelah kalah 2-4 dari Thailand pada fase grup Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11/2018). (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Nasib tim nasional Indonesia untuk melaju ke semifinal Piala AFF 2018 berada di ujung tanduk. Dua kekalahan dari Singapura, dan Thailand jadi penyebabnya.

Kondisi itu membuat Indonesia melorot ke peringkat keempat dengan poin 3, setara dengan Singapura di urutan ketiga. Di puncak ada Thailand dengan nilai 6, sama dengan poin yang dimiliki Filipina di posisi kedua. Sedangkan Timor Leste ada di posisi terbawah tanpa nilai.

Masalahnya, Indonesia tinggal menyisakan satu pertandingan lagi menjamu Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/11/2018). Sementara Thailand, Filipina, dan Singapura masing-masing masih mengantongi sisa dua laga.

Filipina akan menjamu Thailand di Stadion Panaad, Bacolod, Rabu (21/11/2018). Di hari yang sama, Singapura akan menerima kedatangan Timor Leste di Stadion Nasional, Kallang.

Dan di hari terakhir, Minggu (25/11/2018), Thailand akan menghadapi Singapura di Bangkok, serta Filipina bentrok dengan Indonesia.

Dengan begitu, untuk bisa lolos ke semifinal, timnas wajib menang kontra Filipina sambil berharap Thailand mampu membantai Filipina dan Singapura dengan skor besar. Sementara satu laga lain, Singapura sepertinya tak akan sulit menggilas Timor Leste.

Jika itu yang terjadi, Thailand akan lolos sebagai juara grup. Sementara Indonesia, Filipina, dan Singapura akan sama-sama memiliki poin 6. Dengan begitu, vonis siapa yang berhak menjadi runner up akan ditentukan selisih gol.

Namun, jika skenario itu gagal terwujud, Indonesia dipastikan tersingkir dari Piala AFF tahun ini. Kondisi ini akan mengulang tragedi yang dialami tim Garuda pada edisi 2007, 2012, dan 2014.

Kegagalan timnas dalam tiga edisi tersebut memiliki cerita masing-masing, berikut kisahnya.

PIALA AFF 2007

Setelah selalu lolos ke final dalam tiga edisi beruntun, kenyataan pahit harus diterima tim Garuda pada Piala AFF 2007 di Singapura-Thailand. Berada di Grup B, Indonesia gagal kalah bersaing dengan Singapura yang finis di puncak klasemen, dan Vietnam yang menjadi runner up.

Kala itu, Indonesia yang dilatih Peter With memulai turnamen dengan pesta 3-1 atas Laos melalui dua gol Atep Rizal, dan satu dari Saktiawan Sinaga. Sayang, pada laga kedua timnas bermain imbang 1-1 kontra Vietnam melalui gol Saktiawan pada menit ke-90 membalas gol bunuh diri Supardi (35).

Pada laga terakhir, timnas harus menghadapi tuan rumah Singapura. Di laga itu, Indonesia dua kali sempat tertinggal, dan selalu bisa menyamakan skor melalui gol Ilham Jayakesuma, dan Zainal Arif. Skor berakhir 2-2.

Dengan hasil ini, tiga tim yakni Singapura, Vietnam, dan Indonesia sama-sama mengantongi poin 5. Tragisnya, tim Garuda dipastikan tersingkir karena kalah selisih gol. Indonesia hanya memiliki selisih gol 6-4, sementara Singapura punya selisih gol 13-2, dan Vietnam 10-1. Di akhir kejuaraan, Singapura tampil sebagai juara.

PIALA AFF 2012

Pada Piala AFF 2012 yang digelar di Malaysia-Thailand, timnas datang dengan skuat seadanya akibat dualism PSSI dan kompetisi domestik. Saat itu, Pelatih timnas Nil Maizar tak diizinkan membawa pemain yang main di Indonesia Super League yang kala itu tak diakui PSSI.

Meski begitu, timnas masih memberi perlawanan maksimal pada ajang sepak bola paling elite di Asia Tenggara itu. Di laga pertama, Indonesia ditahan imbang 2-2 oleh Laos melalui gol Raphael Maitimo, dan Vendri Mofu.

Pada laga kedua, meski tak diunggulkan pasukan Nil Maizar malah bikin kejutan dengan melibas Singapura 1-0 lewat gol tendangan bebas Andik Vermansyah. Hasil itu membuka asa tim Garuda ke semifinal.

Sayang, pada laga ketiga, Merah Putih gagal berkibar. Indonesia takluk 0-2 dari sang musuh bebuyutan Malaysia. Kekalahan itu membuat Andik dkk finis di peringkat 3 dengan poin 4,di bawah Singapura dan Malaysia yang memiliki poin 6. Pada edisi itu, Singapura keluar sebagai juara.

PIALA AFF 2014

Setelah pada edisi sebelumnya datang dengan tim seadanya, pada Piala AFF 2014 timnas datang dengan skuat mentereng. Semua pemain top di tanah air seperti Boaz Solossa, Zulham Zamrun, dan empat pemain naturalisasi, yakni Sergio van Dijk, Cristian Gonzales, Raphael Maitimo, dan Victor Igbonefo dibawa oleh Pelatih asal Austria Alfred Riedl. Target juara pun diusung tim Garuda.

Sayang, performa timnas di lapangan tak sesuai harapan. Di awal kampanyenya, pasukan Riedl ditahan 2-2 oleh Vietnam. Dua gol timnas dicetak Zulham, dan Samsul Arif.

Yang paling mengecewakan adalah penampilan timnas pada laga kedua. Menghadapi Filipina, Boaz dkk dibuat tak berdaya. Gawang Kurnia Meiga mampu dijebol Filipina empat kali. Kekalahan 0-4 itu membuat timnas ada di ujung tanduk.

Alhasil, meski menang 5-1 saat menghadapi Laos melalui gol Evan Dimas, Ramdani Lestaluhu, Zulham, dan satu gol bunuh diri lawan, Indonesia tetap tersingkir. Pasalnya, pada laga lain Vietnam menang 3-1 atas Filipina.

Semoga saja kekecewaan timnas di tiga edisi Piala AFF di atas tak terjadi pada turnamen tahun ini. Tidak ada yang mustahil dalam sepak bola.

Sementara itu, Grab sebagai Official Mobile Platform Partner, berkomitmen menghadirkan dukungan kepada timnas Garuda yang bertanding di AFC Cup U-19 dan AFF Suzuki Cup 2018 dengan mengusung slogan Grab #KobarkanSemangatGaruda #KemenanganItuDekat.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut