Timnas Indonesia Didesak Tambah Pemain Berkualitas! Lini Tengah dan Depan Disorot Tajam
JAKARTA, iNews.id – Kekalahan menyakitkan 0-6 dari Jepang jadi tamparan keras bagi Timnas Indonesia. Meski sudah lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, hasil memalukan itu memunculkan kekhawatiran serius soal kualitas skuad, terutama di lini tengah dan lini depan.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, menilai Garuda masih memiliki banyak pekerjaan rumah sebelum melangkah ke fase selanjutnya.
Menurutnya, performa di laga melawan Jepang membuktikan bahwa Timnas butuh tambahan pemain berkualitas, khususnya di sektor kreatif dan penyelesaian akhir.
“Kekalahan telak dari Jepang menunjukkan bahwa masih ada banyak PR bagi timnas untuk bersaing di putaran keempat nanti. Sejumlah PR itu harus segera dibenahi kalau kita mau menjaga mimpi lolos ke Piala Dunia,” ujar Kusnaeni kepada iNews Media Group, Kamis (12/6/2025).
“Yang paling terasa, kita butuh penambahan pemain berkualitas untuk mempertebal kedalaman skuad. Khususnya di lini tengah dan depan yang saat melawan Jepang terlihat kurang mampu mengimbangi,” sambungnya.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Suita, Jepang (10/6), Timnas Indonesia bahkan tak mampu mencatat satu pun tembakan ke gawang.
Fakta ini menjadi sorotan, terutama mengingat laga tersebut sejatinya tidak menentukan apa pun secara klasemen, karena baik Jepang maupun Indonesia sudah mengamankan tiket ke babak berikutnya.
Namun demikian, hasil buruk ini menjadi pengingat bahwa kedalaman skuad dan kualitas permainan tim masih belum siap untuk bersaing dengan negara-negara top Asia.
Kusnaeni juga menyoroti peran pelatih baru, Patrick Kluivert, yang dinilai masih punya banyak pekerjaan besar untuk membentuk skuad yang solid. Kerja sama antar lini dan respons menghadapi tim dengan gaya bermain cepat masih menjadi kelemahan Garuda.
“Kita juga perlu berupaya lebih keras meningkatkan kualitas permainan tim secara keseluruhan. Kerjasama antarpemain dan antarlini terlihat masih kedodoran saat menghadapi Jepang,” jelas Kusnaeni.
“Timnas saat ini selalu kesulitan ketika menghadapi lawan yang bermain dengan passing game cepat dan pressing tinggi. Ini ada hubungannya dengan masih lemahnya kerjasama tim yang memang belum padu,” tambahnya.
Indonesia kini punya waktu hingga Oktober 2025 untuk berbenah. Pasalnya, di babak keempat, Timnas akan berada di grup maut bersama Arab Saudi, Qatar, Oman, Uni Emirat Arab, dan Irak.
Formatnya pun makin ketat: enam tim dibagi menjadi dua grup, masing-masing dihuni tiga negara, dan laga akan digelar terpusat di satu negara tuan rumah.
Indonesia telah mengajukan bidding untuk menjadi tuan rumah, yang jika berhasil, bisa menjadi keuntungan besar bagi Skuad Garuda.
Editor: Reynaldi Hermawan