Timnas Indonesia U-16 Genjot Pemain di Lereng Gunung Merapi, Ini Alasannya
YOGYAKARTA, iNews.id – Timnas Indonesia U-16 menggenjot pemain di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta. Ada alasan kenapa mereka melakoni pemusatan latihan di sana.
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto sebelumnya sudah memanggil 36 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) ini. Meskipun Nova tidak bisa mendampingi secara langsung, pemusatan latihan ini sudah digelar sejak 19 April lalu.
Nova Arianto absen karena masih mendampingi Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Saat ini, Garuda Muda sudah memastikan tiket perempat final turnamen itu usai menghajar Australia U-23 (1-0) dan Yordania U-23 (4-1).
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-16, Haryanto Prasetyo Adi Utomo ditunjuk sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam pemusatan latihan di Yogyakarta itu. Tomi Haryanto – sapaan akrab Haryanto Prasetyo Adi Utomo – menyebut pemusatan latihan berjalan lancar.
“Kita masuk di tanggal 18 April kedatangan pemain, tanggal 19 kita mulai latihan. Hari keempat (22 April), sesuai perintah head coach (Nova Arianto) intinya kita menaikkan kondisi fisik pemain, makanya kita ambil di Kaliurang, karena kita mau ambil physical endurance (ketahanan fisik) pemain yang akan langsung ditangani oleh pelatih fisik,” tutur Tomi dikutip dari laman resmi PSSI, Senin (22/4/2024).
“Kita staf pelatih hanya menjalankan apa yang beliau perintahkan. Menu latihannya selama ini adalah, kemarin kita sudah dua kali cross country, hari ini ada aerobik, jadi dari pelatih fisik memang sengaja hari ini kita naik, kemarin dari cross country kita ke lapangan dan sorenya ada latihan teknik,” ujarnya.
“Selanjutnya kita masih sama laltihannya, karena ingin menaikkan endurance pemain, banyak di ranahnya pelatih fisik, mungkin 60 persen di fisik, 40 persennya di teknik. Sore kita hanya sedikit teknik,” Tomi menjelaskan.
TC ini digelar untuk mempersiapkan Timnas Indonesia U-16 di sejumlah turnamen, di antaranya ada Piala AFF U-16 2024 yang digelar di Indonesia pada Juni mendatang.
Editor: Abdul Haris