Timnas Indonesia U-23 Pesta Gol vs Brunei, Erick Thohir Malah Kasih Peringatan
JAKARTA, iNews.id – Timnas Indonesia U-23 membuka langkahnya di Piala AFF U-23 2025 dengan kemenangan telak yang membanggakan. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (15/7/2025), skuad Garuda Muda sukses menggulung Brunei Darussalam dengan skor mencolok 8-0. Sebuah awal manis, namun tidak membuat semua pihak terlena, terutama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Dalam laga pembuka Grup A ini, bintang muda Jens Raven menjadi sorotan utama setelah membukukan enam gol hanya dalam satu pertandingan. Sisanya dicetak oleh Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan. Permainan dominan dan taktis menjadi penanda debut gemilang Gerald Vanenburg sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-23.
Kemenangan ini tak hanya menjadi catatan tiga poin sempurna, tetapi juga memecahkan rekor sebagai salah satu kemenangan terbesar Timnas U-23 di kancah regional. Namun, di balik sorak-sorai kemenangan, Erick Thohir memilih memberikan peringatan bijak yang menunjukkan visi jangka panjangnya untuk tim nasional.
"Awal yang baik, dan Coach Gerald Vanenburg kan memang baru pertama, dia fokus latihan 2 minggu. Kalau saya lihat, untuk awal saya rasa permainannya di babak pertama sangat apik," ujar Erick, Rabu (16/7/2025).
Meski mengapresiasi hasil positif tersebut, mantan pemilik Inter Milan itu menegaskan kemenangan atas Brunei tidak boleh dijadikan ukuran mutlak kekuatan tim. Ia mengingatkan bahwa ujian sejati justru ada di laga-laga berikutnya, saat menghadapi tim-tim kuat seperti Filipina dan Malaysia.
"Tapi kembali itu bukan ukuran, karena kita belum melawan Filipina ataupun Malaysia. Tapi apresiasi untuk Ravens, dan tim, dan juga untuk Coach Gerald yang mematahkan rekor," tambahnya.
Nama Jens Raven memang menjadi headline usai laga. Penyerang muda ini tampil luar biasa, mencetak hattrick bahkan sebelum babak pertama usai. Namun, Erick tak ingin satu pertandingan mengaburkan objektivitas dan fokus tim secara keseluruhan. Ia meminta semua pemain tetap membumi.
"Sama dengan Ravens juga apresiasi golnya banyak, tapi bukan ukuran, karena belum melawan Filipina atau Malaysia," katanya memperingatkan.
Erick bahkan telah berpesan langsung kepada jajaran pelatih dan manajemen tim untuk menjaga mental para pemain agar tidak cepat puas. Baginya, tantangan yang sebenarnya baru dimulai, dan konsistensi adalah kunci menuju kesuksesan jangka panjang.
"Jadi tadi saya bilang ke Pak Sumarji, tolong sampaikan ke manajer, ke coach, pemain, jangan besar kepala gara-gara menang 8-0 sama Brunei, tapi game akan lebih berat nanti. Melawan Filipina, melawan Malaysia," tegasnya.
Dengan dua laga krusial di depan mata—menghadapi Filipina pada 18 Juli dan Malaysia pada 21 Juli—Timnas Indonesia U-23 kini dituntut untuk mempertahankan momentum, sambil meningkatkan performa. Kemenangan besar atas Brunei hanyalah pintu pembuka dari perjalanan panjang di turnamen ini.
Kemenangan besar memang bisa membangkitkan semangat tim, namun justru sering kali jadi jebakan jika tidak diimbangi dengan kewaspadaan. Itulah pesan utama yang coba disampaikan Erick Thohir. Fokus, kerendahan hati, dan kerja keras harus tetap dijaga, terutama menghadapi lawan yang lebih berat secara teknis dan strategi.
AFF U-23 2025 masih panjang, dan setiap laga adalah ujian konsistensi. Harapan besar publik Indonesia terhadap skuad muda ini juga menjadi beban sekaligus motivasi. Dengan fondasi kemenangan yang kuat dan pengingat yang bijak dari pimpinan federasi, Garuda Muda punya modal besar untuk melangkah lebih jauh di turnamen ini.
Editor: Abdul Haris