Timnas U-19 Salat Berjamaah Sebelum Bantai Timor Leste, Cahya Supriadi Disorot Netizen
SURABAYA, iNews.id - Viral video Timnas Indonesia U-19 salat berjamaah jelang pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023. Ada satu pemain yang disorot netizen yakni sang kiper Cahya Supriadi.
Garuda Nusantara mengawali kiprah di Kualifikasi Piala Asia U-20 dengan melawan Timor Leste di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (14/9/2022) malam WIB. Tim asuhan Shin Tae-yong itu menang telak 4-0.
Ada hal yang menarik perhatian sebelum pesta gol di Surabaya. Para pemain Timnas Indonesia U-19 yang beragama muslim melakukan salat Isya berjamaah di ruang ganti.
![]()
Baca JugaHokky Caraka Ditarik Keluar usai Hattrick ke Gawang Timor Leste, Alasannya Mengejutkan
View this post on Instagram
![]()
Baca JugaHasil Lengkap Liga Champions Dini Hari Tadi: Juventus Tumbang, Trio Neymar Messi Mbappe Menggila
![]()
Baca JugaHasil Liga Champions: Real Madrid Susah Payah Jinakkan RB Leipzig
![]()
Baca JugaHasil Liga Champions: Man City Menang Comeback atas Dortmund, Haaland Sakiti sang Mantan
A post shared by Timnas Indonesia News Daily (@timnasnewsdaily)
Hebatnya, mereka tidak menunda-nunda sholat, padahal waktu kick off terbilang mepet dengan azan Isya. Momen itu terekam dalam video yang diunggah fanbase Timnas Indonesia di Instagram, @timnasnewsdaily, Kamis (15/9/2022).
Penampilan Cahya kala menunaikan sholat terlihat berbeda dari rekan-rekan setim yang lainnya. Pemain Persija Jakarta itu salat dengan mengenakan baju koko.
Cahya sontak mengundang perhatian warganet di kolom komentar. Mereka kagum dengan sikap para pemain yang tidak lupa untuk menunaikan kewajibannya.
“Cahya Supriadi ,” tulis warganet dengan nama pengguna luzaeni507___.
“Cahya,” tulis warganet dengan nama pengguna haimanarif.
“Subhanallah, semoga Allah selalu memberikan kemenangan anak muda,” sahut warganet dengan nama pengguna young_park_dae.
Selanjutnya, Timnas Indoenesia U-19 akan bersua Hongkong pada Jumat 16 September 2022 mendatang. Laga itu akan digelat di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Editor: Reynaldi Hermawan