Tolak Liga 1 Tanpa Degradasi, Bos Persib Bilang Begini ke PSSI

BANDUNG, iNews.id - Persib Bandung menolak wacana Liga 1 2021 tanpa degradasi. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono meminta PSSI meninjau ulang masalah tersebut.

Sebab menurutnya penghapusan degradasi bertentangan dengan aturan FIFA dan AFC. Ada prinsip dasar kompetisi yang dianggap melanggar jika wacana itu benar-benar direalisasikan.

Baca Juga

Luis Estrela Optimistis Timnas Futsal Putri Indonesia Berprestasi di SEA Games 2025

"Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi," kata Teddy, Jumat (7/5/2021).

"Prinsip dasar dari kompetisi yaitu sporting merit and integrity, itu harus dijalankan. Statuta FIFA dan AFC mengatur dengan sangat jelas mengenai sporting merit and integrity," tegasnya.

Baca Juga

Prediksi Barcelona Vs Atletico Madrid: Menang Dulu soal Juara Urusan Nanti

Teddy berharap PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi meninjau kembali wacana kompetisi tanpa degradasi tersebut. Sebab, ada berbagai sisi negatif yang akan muncul.

Baca Juga

Barcelona Vs Atletico Madrid, Lionel Messi Berburu Rekor Diego Maradona

Disinggung soal ada klub yang mendukung, bahkan mengusulkan kompetisi tanpa degradasi, dia tak mau bicara lebih jauh. Tapi yang jelas, Maung Bandung lebih mendukung kompetisi sehat dengan adanya sistem degradasi dan promosi.

"Saya tidak ingin berkomentar mengenai tim lain. Tapi PSSI atau LIB harus menegakkan prinsip dasar kompetisi, yaitu sporting merit and integrity," tegas Teddy.

Wacana kompetisi tanpa degradasi ini mencuat dalam rapat Exco PSSI pasa 3 Mei 2021. Beberapa klub mengusulkan wacana ini yang kemudian disambut mayoritas anggota Exco.

Kompetisi tanpa degradasi dianggap realistis di tengah sepak bola nasional yang sedang berusaha bangkit di tengah pandemi COVID-19. Sebab, klub banyak yang dilanda masalah finansial.

Apalagi, kemungkinan liga bakal digelar tanpa penonton mengingat belum ada titik terang kapan pandemi akan berakhir. Hal ini akan berdampak bagi klub karena tidak adanya pemasukan dari penjualan tiket.

Editor: Reynaldi Hermawan