Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : FIFA Sanksi Indonesia, Thom Haye dan Shayne Pattynama Kena Skors 4 Laga
Advertisement . Scroll to see content

Tunjuk Pelatih Juara Piala Dunia, Erick Thohir Optimistis Sepak Bola Wanita Bangkit

Selasa, 20 Februari 2024 - 13:33:00 WIB
Tunjuk Pelatih Juara Piala Dunia, Erick Thohir Optimistis Sepak Bola Wanita Bangkit
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) menunjuk Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Wanita Indonesia. (Foto: PSSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, optimistis sepak bola wanita Indonesia bangkit. Dia yakin, sepak bola wanita Indonesia tengah berada di momentum positif untuk makin ditingkatkan prestasi dan kualitasnya.

Menurut Erick, keberadaan beberapa pesepak bola wanita yang bermain di luar negeri dan persaingan sepak bola wanita di Asia Tenggara serta Asia yang masih kompetitif membuat peluang Timnas wanita Indonesia mencetak prestasi, seperti halnya timnas putra, terbuka lebar.

Terlebih, sekarang Timnas wanita Indonesia punya pelatih level juara Piala Dunia. Ya, PSSI baru saja menunjuk Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas putri Indonesia

Pelatih asal Jepang itu dikontrak selama dua tahun. Dia tercatat punya prestasi mentereng. Yang paling hebat adalah saat dia membawa Timnas Wanita Jepang juara Piala Dunia Wanita 2011 di Jepang. 

Satoru Mochizuki resmi ditunjuk menjadi pelatih Timnas Wanita Indonesia, Selasa (20/2/2024). (Foto: PSSI)
Satoru Mochizuki resmi ditunjuk menjadi pelatih Timnas Wanita Indonesia, Selasa (20/2/2024). (Foto: PSSI)

Satoru Mochizuki merupakan mantan pesepak bola yang pernah membela Urawa Red Diamonds hingga Kyoto Sanga. Dia juga bagian dari skuad Timnas Jepang yang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 1990.

Usai pensiun, Mochizuki langsung menjadi pelatih di Kyoto Sanga (1998) dan Vissel Kobe (2000). Dia beralih ke sepakbola wanita mulai 2008 ketika dipercaya menangani Timnas Wanita Jepang.

Tangan dingin Mochizuki sudah terbukti dengan membawa Timnas Wanita Jepang juara Piala Dunia Wanita 2011 di Jerman. Setahun kemudian, tim tersebut dibawanya meraih medali perak pada Olimpiade London 2012.

"Penunjukan ini agar sepak bola putri kita juga bangkit, dan membuktikan bahwa kami di PSSI tidak hanya fokus di putra saja. Mengapa langsung timnas? Karena saat ini, timnas putri kita punya pemain-pemain yang secara kualitas baik, dengan ada beberapa main di liga luar negeri. Jadi momentumnya lagi bagus dan harus kita manfaatkan," Erick Thohir menjelaskan.

Saat ini, sejumlah pemain timnas putri Indonesia tengah meniti karier di luar negeri. Mereka terdiri dari Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang, FC Ryukyu Ladies. Kemudian ada pula Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Liga Putri Arab Saudi, Al Hammah.

"Pelatih Satoru yang dipilih untuk tangani timnas putri ini,  punya track record bagus dan mumpuni untuk memajukan sepak bola putri di Tanah Air,” ujar Erick. 

“Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat. Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos terus ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991," kata Erick. 

Timnas Wanita Indonesia diharapkan bisa berkembang pesat. (Foto: PSSI)
Timnas Wanita Indonesia diharapkan bisa berkembang pesat. (Foto: PSSI)

Kehadiran coach Satoru menjadi bagian dari kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang diresmikan Mei 2023. 

Tak hanya melatih, Satoru juga ditugaskan untuk membagi ilmu kepelatihan kepada para pelatih Indonesia sehingga ilmu sepakbola Jepang bisa diterapkan di tanah air. Bagi Erick, kedatangan Satoru menjadi langkah awal membangun lebih tinggi potensi sepakbola putri Merah Putih.

Timnas Wanita Indonesia terakhir mencetak prestasi lolos ke Piala Asia Wanita 2022. Namun, Safira Ika Puteri dkk gagal melaju ke fase gugur. Sementara itu, Timnas Wanita U-19 terakhir jadi semifinalis Piala AFF 2023.

Tahun ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah  Piala Asia Wanita U-17, Mei nanti.

Meski saat ini PSSI fokus pada Timnas putri, Erick menyatakan tidak melupakan sisi pembinaan. Untuk mendukung kompetisi atau liga sebagai kunci pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi wanita dari usia muda, sebelum menggulirkan Liga 1. 

"Intinya, perlu waktu. Salah satunya, akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda U-10 dan U-14. Ini awal karena harus dimulai dari usia 9, 12, 14, yang menandakan pembinaan dari bawah,” Erick memaparkan. 

“Jadi grassrootnya kita bangun. Lalu dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga. Turnamen-turnamen muda ini bisa menyalurkan kompetisi dan menampung bakat sepakbola wanita kita," ucap Erick.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut