UFC Dapat Kontrak Bersejarah Rp125 Triliun, Penonton Tak Perlu Bayar PPV Lagi
CHICAGO, iNews.id – Presiden UFC, Dana White, mengumumkan kesepakatan baru yang disebut sebagai “bersejarah” dengan Paramount senilai USD7,7 miliar (sekitar Rp125 triliun). Perjanjian ini akan mengubah drastis model bisnis UFC, menghapus sistem pay-per-view (PPV) di Amerika Serikat mulai 2026.
Pengumuman ini disampaikan White hanya beberapa hari sebelum gelaran UFC 319 di Chicago, yang menampilkan partai utama perebutan gelar juara kelas menengah antara Dricus Du Plessis dan Khamzat Chimaev.
Selama ini, hak siar UFC di AS dimiliki ESPN dengan kontrak lima tahun senilai rata-rata USD500 juta (sekitar Rp8,1 triliun) per tahun yang akan berakhir pada akhir 2025. Setelah berbulan-bulan negosiasi antara petinggi UFC, TKO Group, dan pihak calon mitra, akhirnya kesepakatan besar pun tercapai.
Mulai 2026, Paramount akan memegang hak siar eksklusif seluruh 43 event UFC setiap tahun di AS, yang terdiri dari 13 event bernomor dan 30 fight night. Semua pertandingan akan disiarkan secara eksklusif di platform streaming Paramount+, tanpa biaya tambahan untuk setiap event.
Langkah ini menjadi perubahan besar dibandingkan model PPV sebelumnya, di mana penonton harus membayar ekstra untuk menyaksikan event utama seperti UFC 319. Paramount akan membayar rata-rata USD1,1 miliar (sekitar Rp17,8 triliun) per tahun untuk paket penuh siaran UFC.
“Kesepakatan bersejarah ini luar biasa bagi para penggemar UFC dan atlet kami. Untuk pertama kalinya, penggemar di AS akan memiliki akses ke semua konten UFC tanpa model PPV, membuatnya lebih terjangkau dan mudah diakses,” ucap Dana White, dikutip dari Sport Bible, Rabu (13/8/2025).
“Kesepakatan ini menempatkan UFC di jajaran olahraga terbesar di dunia. Eksposur yang diberikan Paramount dan CBS dalam struktur baru ini adalah kemenangan besar bagi para atlet kami dan siapa pun yang menonton serta mencintai olahraga ini,” tuturnya.
Presiden dan COO TKO Group, Mark Shapiro, turut menegaskan, model PPV sudah usang.
“Model pay-per-view adalah hal masa lalu. Apa yang ada di PPV sekarang? Tinju? Film di DirecTV? Itu model yang sudah ketinggalan zaman. Jadi, sangat penting bagi kami – maaf atas permainan katanya – untuk membuat semuanya tersedia di satu tempat, terutama bagi penggemar muda,” ujarnya.
“Ketika mereka tahu cukup berlangganan Paramount+ seharga USD12,99 (sekitar Rp210 ribu) per bulan dan bisa langsung mendapatkan semua pertandingan UFC, itu pesan yang ingin kami sebarkan,” katanya.
Meski kontrak ini hanya berlaku untuk pasar AS, Paramount berencana mengeksplorasi hak siar UFC di luar negeri ketika kontrak di berbagai wilayah berakhir. Saat ini, hak siar internasional UFC diatur terpisah di lebih dari 210 negara, termasuk TNT Sports di Inggris.
Menurut laporan CNBC, hak siar internasional ini berakhir secara bertahap, sekitar sepertiga setiap tahunnya, sehingga membuka peluang bagi Paramount untuk memperluas jangkauan. Meski begitu, belum ada kepastian apakah mereka akan segera mengambil alih hak siar di pasar lain.
Kesepakatan ini menandai era baru bagi UFC dan industri MMA secara keseluruhan, di mana akses penonton menjadi lebih luas dan model bisnis tradisional PPV mulai ditinggalkan.
Editor: Abdul Haris