Ultras Garuda Demo di Kantor PSSI, Begini Tuntutannya

JAKARTA, iNews.id – Ultras Garuda menggeruduk GBK Arena dan meneriakkan tuntutan revolusi total PSSI pada aksi demonstrasi yang berlangsung Jumat (14/11/2025) sore.

Aksi itu dilakukan oleh puluhan suporter yang berjalan dari Jalan Gerbang Pemuda menuju GBK Arena. Berdasarkan pantauan iNews Media Group, mereka membawa spanduk besar, cat semprot, kembang api, hingga flare sebagai simbol protes terhadap federasi.

Baca Juga

Marselino Ferdinan Gabung, Ini Prediksi Line Up Timnas Indonesia U-22 vs Singapura U-22 di SEA Games 2025

Sepanjang perjalanan, Ultras Garuda menyanyikan chant lantang sambil berulang kali meneriakkan tuntutan “Revolusi Total PSSI”. Dalam spanduk yang mereka bentangkan, salah satu tuntutan paling keras adalah desakan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mundur dari jabatannya.

“Hari ini kami menuntut Erick Out! Silakan keluar dan angkat kaki!!” teriak orator aksi tersebut. Desakan serupa juga ditujukan kepada jajaran PSSI lainnya. “PSSI harus bertanggung jawab, Arya Out!” lanjut orator.

Baca Juga

PSSI Diam-Diam Hubungi Timur Kapadze via Zoom, tapi …

Aksi besar Ultras Garuda ini muncul tak lama setelah Timnas Indonesia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Selain menuntut pertanggungjawaban PSSI, mereka juga menyoroti keputusan federasi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih.

Baca Juga

Timur Kapadze Siap Latih Timnas Indonesia, PSSI Harus Gerak Cepat Bersaing dengan Negara Lain

Sebelumnya, Ultras Garuda telah bertemu langsung dengan Erick Thohir untuk menyampaikan lima tuntutan resmi. Mereka menegaskan PSSI harus memenuhi tuntutan tersebut dalam waktu lima hari.

Namun hingga tenggat waktu berlalu, tuntutan itu belum juga dipenuhi. Hal tersebut memicu Ultras Garuda melakukan aksi lanjutan dengan mendatangi GBK Arena, lokasi yang biasa digunakan sebagai kantor PSSI.

Baca Juga

Heimir Hallgrimsson Masuk Radar PSSI, Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia

Demonstrasi ini menjadi salah satu protes suporter terbesar setelah kegagalan Timnas Indonesia di level internasional, menandai eskalasi ketidakpuasan publik terhadap manajemen federasi.

Editor: Abdul Haris