Zidane Pelatih Ke-11 yang Balikan dengan Real Madrid
MADRID, iNews.id – Real Madrid resmi menunjuk kembali Zinedine Zidane sebagai pelatih menggantikan Santiago Solari yang dipecat, Selasa (12/3/2019) dini hari WIB. Juru taktik yang akrab disapa Zizou itu dikontrak hingga 30 Juni 2022.
Sebelumnya, Zidane pernah mengasuh Sergio Ramos dkk dari Januari 2016 menggantikan Rafael Benitez. Namun pada Mei 2018, pria berdarah Aljazair itu mengundurkan diri dengan alasan ingin membiarkan klub mendapat nuansa baru bersama nakhoda anyar.
Selama dua musim mengabdi, Zidane menjadi idola Madridista karena mampu mempersembahkan tiga trofi Liga Champions secara beruntun. Selain itu, dia juga sukses membawa satu titel La Liga, satu Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa dan dua Piala Dunia Antarklub.
Kini, pesepak bola yang mengantarkan tim nasional Prancis juara Piala Dunia 1998 itu diharapkan bisa memperbaiki performa Los Blancos di ajang La Liga. Dari Dari 11 jornada yang tersisa, Sergio Ramos dkk masih bertengger di peringkat ketiga dengan nilai 51, tertinggal 12 poin dari Barcelona di puncak klasemen.
Namun, ini bukan pertama kalinya seorang pelatih diberi kesempatan kedua untuk menangani Madrid setelah hengkang. Berikut 10 daftar pendahulu Zidane seperti dikutip AS.
1. Jacinto Quincoces (Pergi 1946, kembali melatih 1947)
Quincoces merupakan pelatih pertama yang balikan dengan Madrid. Dia sukses membantu tim kampiun Copa del Rey 1945/1946. Namun pada kesempatan keduanya, mantan bek Los Blancos itu gagal menikmati kesuksesan setelah hanya menang lima dari 18 pertandingan hingga akhirnya digantikan Michael Alexander Keeping.
2. Baltasar Albeniz (Pergi 1947, kembali melatih 1950)
Dia juga memenangkan Copa del Rey pada musim perdananya (1946-1947). Serupa dengan Quincoces, Albeniz mengalami mimpi buruk ketika kembali pada 1950/1951 setelah hanya bertahan 16 pertandingan sebelum dipecat.
3. Miguel Munoz (Pergi 1959, kembali melatih 1960)
Munoz menduduki kursi kepelatihan Madrid untuk pertama kalinya pada tahun 1959 sebagai caretaker untuk menggantikan Luis Carniglia yang jatuh sakit. Setelah nama terakhir yang disebutkan sembuh, dia diberhentikan dan baru kembali melatih pada 1960 hingga 1974.
Dari situ, era keemasan Los Blancos dimulai setelah memenangkan La Liga sembilan kali, Piala Eropa (2), Piala Intercontinental (1), Copa del Rey (2). Munoz dinobatkan sebagai pelatih Madrid tersukses sepanjang masa setelah berhasil menghadirkan 14 trofi untuk klub berjuluk Los Blancos itu.
4. Luis Molowny (Pergi 1974, kembali melatih 1977, 1982 dan 1985)
Molowny mengambil alih tugas Munoz pada tahun 1974 dan berhasil kampiun Copa del Rey pada musim perdananya. Akhir tahun, dia kembali ke jabatan sebelumnya sebagai pelatih cadangan. Setelahnya, dia kembali menukangi tim senior tiga kali.
Molowny menggantikan Miljan Miljanic pada tahun 1977 dan memenangkan gelar La Liga back-to-back. Kemudian pada 1982, Molowny menggantikan Boskov. Terakhir April 1985, menggantikan Amancio dan menyelesaikan musim itu dengan satu titel La Liga, Copa del Rey dan dua Piala UEFA.
5. Alfredo Di Stefano (Pergi 1984, kembali melatih 1990)
Pada periode antara 1982 hingga 1984, sentuhan Di Stefano tidak manjur bagi Los Blancos, berbanding terbalik ketika dirinya masih berstatus pemain. Tim asuhannya tidak memenangkan apa pun. Tetapi dia dianggap pantas kembali pada akhir 1990. Maret 1991, timnya memenangkan Piala Super Spanyol.
6. Leo Beenhakker (Pergi 1989, kembali melatih 1992)
Pada tiga musim perdananya, Beenhakker memenangkan tiga gelar La Liga, satu Copa del Rey dan dua Piala Super Spanyol. Namun kesempatan keduanya pada 1992 setelah menggantikan Radomir Antic tidak berjalan mulus.
Madrid asuhannya finis di posisi runner-up LaLiga di bawah rival abadi Barca akibat kalah satu poin. Selain itu, Madrid kalah di final Copa del Rey dari Atletico Madrid dan tersingkir dari Piala UEFA pada fase semifinal.
7. Vicente Del Bosque (Pergi 1994, kembali melatih 1996 dan 1999)
Del Bosque menjadi caretaker pada tahun 1994 dan 1996 dan mengawasi beberapa pertandingan. Pada 1999, setelah John Toshack dipecat, dia dipermanenkan. Berkat racikannya, Los Blancos meraih tujuh trofi di antaranya dua Liga Champions, dua La Liga, satu Piala Intercontinental, satu Piala Super Eropa, dan satu Piala Super Spanyol.
8. John Toshack (Pergi 1990, kembali melatih 1999)
Racikan juru taktik asal Inggris itu menghasilkan satu trofi La Liga dan mencetak rekor poin pada musim perdananya. Tetapi, kesuksesan itu tidak berlanjut di kesempatan kedua. Setelah memberi kesempatan Iker Casillas melakoni debut tim senior, Toshack melalui beberapa bulan yang menyedihkan dan dipecat pada November.
9. Jose Antonio Camacho (Pergi 1999, kembali melatih 2004)
Dua periode dengan hasil yang selalu buruk. Pada 1999, dia hanya melatih tidak lebih dari sebulan akibat serangkaian hasil minor. Kemudian edisi 2004, Camacho bertahan enam pertandingan sebelum didepak.
10. Fabio Capello (Pergi 1997, kembali melatih 2006)
Pelatih Italia itu diboyong ke Santiago Bernabeu pada tahun 1996 dan mempersembahkan titel La Liga di musim perdananya. Capello kembali pada 2006/2007. Tapi dia dikritik karena performa Madrid yang menurun.
Editor: Abdul Haris