Pangkas Emisi Karbon, Signify Dorong Peralihan Lampu Konvensional ke Pencahayaan Hijau
JAKARTA, iNews.id - Produsen lampu Philips, Signify mengembangkan teknologi lampu hemat energi melalui program Green Switch. Inovasi ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan listrik dan emisi karbon
Diketahui, program Green Switch diciptakan dengan tujuan ambisius, yaitu mencapai emisi nol (zero emission) secara global pada 2050. Sementara Indonesia telah mencanangkan zero emission pada 2060.
“Kami menyebutnya Green Switch. Ini inisiatif yang memfasilitasi langkah praktis yang bisa dilakukan masyarakat, pelaku bisnis, juga pemerintah untuk mengefisienkan energi dengan menggunakan pencahayaan LED (light emitting diode),” ujar Country Leader Signify Indonesia, Dedy Bagus Pramono di Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Menurut Dedy, penggunaan pencahayaan LED terkoneksi dapat membantu menghemat konsumsi energi dari kebutuhan pencahayaan hingga 80 persen dibandingkan penggunaan lampu konvensional.
Pencahayaan LED dan pencahayaan terkoneksi menjadi salah satu jalan paling sederhana dan sering diabaikan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kemampuan Internet of Things (IoT) yang ditambahkan ke dalam infrastruktur pencahayaan terkoneksi dapat mewujudkan masa depan Indonesia lebih pintar, membuka terciptanya lapangan pekerjaan, dan mendorong kesejahteraan.
Head of Public and Government Affairs Signify, Lea Indra menambahkan beralih ke pencahayaan LED dan terkoneksi adalah hal yang mudah dilakukan untuk mencapai Bumi dengan netralitas karbon. Penggunaan LED yang terkoneksi pada gedung dan jalan dapat dengan cepat mengurangi konsumsi energi terkait pencahayaan di lingkungan hingga 80 persen.
Dalam menjalankan program Green Switch Signify memiliki enam langkah penting. Pertama, mendorong perluasan konversi lampu konvensional ke lampu LED. Kedua, menjalankan ekonomi sirkular termasuk di dalamnya melakukan daur ulang untuk mengurangi limbah.
Ketiga, pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti penggunaan energi sinar matahari. Pilar keempat adalah integrasi pencahayaan terkoneksi, khususnya di fasilitas jalan umum seperti penggunaan SmartPole dan penghematan energi dari PJU dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya.
Kelima, pemanfaatan solusi pencahayaan untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui pertanian, peternakan, dan perikanan berkelanjutan yang lebih hemat energi. Keenam, pengembangan ekosistem digital pada sistem pencahayaan terkoneksi untuk mendorong infrastruktur kota pintar.
Editor: Dani M Dahwilani