Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amazon PHK 14.000 Karyawan, 40 Persen Insinyur Terdampak
Advertisement . Scroll to see content

Terapkan Gelang Pelacak, Karyawan Amazon Cemas

Minggu, 04 Februari 2018 - 21:19:00 WIB
Terapkan Gelang Pelacak, Karyawan Amazon Cemas
Amazon membuat inovasi dengan meluncurkan gelang pelacak yang dapat memantau aktivitas manusia, termasuk aktivitas karyawannya. (Foto: CNN)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Perusahaan berbasis internet, Amazon membuat inovasi dengan meluncurkan gelang pelacak yang dapat memantau aktivitas manusia. Rencananya, teknologi yang telah dipatenkan ini akan diterapkan untuk memantau aktivitas karyawan.

Dilansir dari CNN, Minggu (4/2/2018), perangkat yang akan dipakai karyawan Amazon ini adalah sebuah gelang yang dililitkan di lengan masing-masing karyawan. Gadget difungsikan untuk melacak lokasi setiap produk yang ditangani pegawainya. Sesekali alat ini akan bergetar untuk memandu gerakan karyawan.

Namun, rencana Amazon telah menimbulkan kekhawatiran terkait pengawasan di tempat kerja. Jika sistem ini diterapkan, hal tersebut bisa semakin mengganggu hubungan perusahaan dengan karyawan.

"Hal itu bisa berdampak pada kecemasan, moral, dan budaya kerja karyawan," ujar Kate Bischoff, pemilik tHRive, sebuah firma hukum ketenagakerjaan dan konsultan SDM.

Sistem pada gelang ini akan menggunakan ultrasonik – terlalu tinggi untuk didengar telinga manusia. Namun, getaran yang terjadi akan mengkomunikasikan informasi kepada pemakainya, seperti mengingatkan seseorang saat memasukkan sesuatu ke tempat yang salah.

Melalui gelang tersebut, perusahaan bisa mengumpulkan informasi secara rinci tentang setiap gerakan pekerja. Setiap saat gelang pelacak bisa mengumpulkan banyak informasi pribadi tentang seorang karyawan, bahkan tanpa disengaja. Seperti - saat mereka pergi ke kamar kecil, jika mereka melambat pada waktu-waktu tertentu dan seberapa sering mereka berhenti dan beristirahat.

"Dengan adanya alat ini sangat membantu perusahaan untuk mengetahui jumlah produktivitas dan mengetahui seberapa cepat orang bekerja. Tapi, itu juga akan menciptakan kecemasan dan membuat sulit untuk mempekerjakan dan mempertahankan karyawan," kata Bischoff

Pekerja di Amazon sejauh ini tidak dapat berserikat. Jika mereka berada dalam serikat pekerja, para pekerja kemungkinan akan dapat menawar penggunaan teknologi pengawas yang diusulkan.

Beberapa negara bagian seperti Connecticut memiliki undang-undang yang membatasi pengawasan karyawan atau meminta perusahaan untuk memberi tahu karyawan tentang pemantauan apapun.

Amazon terus berinovasi dengan teknologi terbarunya. Mereka berhasil mengotomatisasi sejumlah besar tugas tradisional manusia dengan robot custom-nya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut