GEAR VLab Jembatani Kesenjangan Digital dalam Pendidikan di Indonesia
BANDUNG, iNews.id - Axio meluncurkan GEAR VLab, platform laboratorium virtual inovatif. GEAR VLab diciptakan untuk menjembatani kesenjangan digital dalam pendidikan di Indonesia.
Presiden Director PT Indo Mega Vision Sugiyanto Sutikno mengatakan, GEAR VLab, platform laboratorium virtual inovatif yang dirancang untuk memberdayakan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia, khususnya yang memiliki anggaran terbatas, untuk mengadopsi teknologi digital dan mengikuti perkembangan dunia.
"GEAR VLab diluncurkan saat untuk mengatasi kesenjangan digital dalam pendidikan menjadi semakin nyata akibat pandemi Covid-19," kata Presiden Director PT Indo Mega Vision yang akrab disapa Timmy dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis (14/12/2023).
Pria yang akrab Sugi ini menyatakan, pemerintah Indonesia menyatakan urgensi untuk mengatasi masalah ini. Karena, akses yang tidak merata terhadap teknologi digital dan pendidikan berkualitas, memperburuk kondisi siswa di komunitas rentan dan kelompok populasi miskin.
"GEAR VLab bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dengan menyediakan solusi hemat biaya yang memungkinkan sekolah untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum mereka tanpa memerlukan infrastruktur yang mahal," ujar Sugi.
PT Indo Mega Vision, kata Sugi, berkomitmen mendukung visi Indonesia ‘merdeka belajar, merdeka berbudaya’ dengan berkontribusi pada pengembangan sistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan berkualitas.
"GEAR VLab lebih dari sekadar produk; ini adalah janji kepada pemuda bangsa bahwa mereka tidak akan tertinggal di era digital," ucap Sugi.
Ditanya tentang harga GEAR VLab yang diklaim cocok bagi pelaku UMKM dan sekolah, Sugi mengatakan, berdasarkan hitung-hitungan kasar, berkisar antara Rp50 juta-Rp400 juta.
"Harga GEAR VLab yang Rp50 juta, satu server dan empat perangkat komputer. Sedangkan yang Rp300 juta-Rp400 juta, satu server dengan 8 perangkat. Nanti kami beri pelaku dalam penggunaan dan instalasinya," ucap Sugi.
Sementara itu, Vice President Strategic Partnership PT Tera Data Indonusa tbk (Axioo) Timotius Theopelus mengatakan, platform GEAR VLab menawarkan berbagai alat dan sumber daya virtual yang mensimulasikan lingkungan laboratorium dunia nyata.
GEAR VLab, kata Timotius, memungkinkan siswa untuk melakukan eksperimen dan mempelajari konsep-konsep kompleks melalui pengalaman digital interaktif.
"Kesenjangan digital di Indonesia adalah tantangan signifikan, dengan kontras yang mencolok antara kota besar dan daerah perdesaan dalam hal adopsi teknologi," kata Vice President Strategic Partnership PT Tera Data Indonusa tbk (Axioo).
Timotius Theopelus yang akrab Timmy menyatakan, sekolah-sekolah di perkotaan sering kali memiliki akses yang lebih baik terhadap perangkat digital dan konektivitas internet.
"Sedangkan sekolah-sekolah pedesaan berjuang dengan infrastruktur dasar, membuat mereka kesulitan untuk beralih ke pembelajaran digital. Kesenjangan ini tidak hanya menghambat kemajuan pendidikan tetapi juga membatasi peluang masa depan bagi siswa di daerah tersebut," ujar Timmy.
GEAR VLab, tutur Timmy, memanfaatkan Teknologi Virtualisasi Intel (IDV). GEAR VLab adalah sistem canggih yang memanfaatkan kemampuan IDV untuk merevolusi cara komputer digunakan dalam pengaturan pendidikan.
Dengan memanfaatkan IDV, GEAR VLab menciptakan lingkungan komputasi virtual yang dinamis dan efisien yang memungkinkan beberapa sistem operasi berjalan secara bersamaan dalam satu mesin.
Teknologi ini, tutur dia, mengubah CPU agar bertindak seolah-olah ada beberapa komputer independen, memberikan fleksibilitas bagi berbagai aplikasi pendidikan untuk beroperasi secara bersamaan tanpa gangguan.
Integrasi IDV ke dalam GEAR VLab memastikan bahwa lembaga pendidikan dapat memaksimalkan investasi perangkat keras mereka dengan memungkinkan penggunaan komputer yang lebih hemat biaya.
Ini sangat bermanfaat bagi sekolah dengan anggaran terbatas, karena memungkinkan mereka untuk menyediakan pengalaman pembelajaran digital berkualitas tinggi tanpa memerlukan infrastruktur fisik yang luas.
"Fitur Utama GEAR Vlab hemat biaya karena mengurangi kebutuhan akan banyak mesin fisik, menurunkan biaya keseluruhan bagi lembaga pendidikan. Sampai dengan 30 persen," tutur Timmy.
Secara performa, kata Timmy, GEAR VLab memastikan setiap mesin virtual beroperasi dengan performa tinggi, seolah-olah berjalan pada perangkat keras khusus mereka sendiri.
"Kemudian, memberikan kemudahan dalam penggunaan. GEAR VLab menawarkan pengalaman pengguna yang mulus, memungkinkan siswa dan pendidik berinteraksi dengan lingkungan virtual sebagaimana mereka melakukannya dengan pengaturan komputer tradisional," ucap Timmy.
GEAR VLab, ujar Timmy, memiliki fleksibilitas untuk mendukung berbagai perangkat lunak dan aplikasi pendidikan, melayani berbagai mata pelajaran dan metode pengajaran.
Dengan memanfaatkan fitur IDV, GEAR VLab menyediakan solusi berkelanjutan dan skalabel yang mengatasi kesenjangan digital antara kota besar dan daerah pedesaan.
Alat ini memberdayakan semua lembaga pendidikan, terlepas dari lokasi, untuk mengadopsi teknologi digital dan mempersiapkan siswa mereka untuk masa depan.
"GEAR VLab merupakan langkah menuju pendidikan inklusif, memastikan bahwa semua siswa, terlepas dari lokasi geografis atau status ekonomi mereka, memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang di dunia digital. Platform ini mudah digunakan dan dapat diakses, hanya memerlukan koneksi internet dasar untuk memberikan pengalaman pendidikan yang komprehensif," ujar Timmy.
Editor: Agus Warsudi