Arkeolog Takut Buka Makam Kaisar Pertama China, Ini Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Sejumlah petani menemukan salah satu penemuan arkeolog terpenting sepanjang sejarah pada 1974. Mereka menemukan pecahan sosok manusia yang terbuat dari tanah liat.
Penggalian arkeolog mengungkapkan, lapangan berada di atas sejumlah lubang yag penuh ribuan sosok tentara terakota dan kuda perang seukuran aslinya. Dalam penggalian juga ditemukan berbagai tentara, pejabat terhormat, dan hewan lainnya.
Tujuan tentara Terakota itu disebut-sebut untuk menjaga makan Qin Shin Huang, kaisar pertama dari dinasti Qin. Sementara itu, sebagian besar pekuburan yang mengelilingi mausoleum sudah dieksplorasi.
Kendati demikian, makan kaisar tidak pernah dibuka, meski terdapat banyak intrik yang mengelilinginya. Mata biasa tidak akan bisa mengintip apa yang ada di dalam makam selama lebih dari 2.000 tahun.
Pada awalnya, para arkeolog ragu soal pembongkaran. Mereka khawatir jika penggalian bisa merusak makam dan kehilangan informasi sejarah penting.
Sekarang hanya teknik arkeolog invasif yang bisa digunakan untuk memasuki makam. Hal ini berisiko tinggi menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki.
Salah satu contohnya berasal dari penggalian kota Troy pada 1870-an oleh Heinrich Schliemann. Gara-gara terburu-buru, karyanya menyebabkan kehancuran hampir semua jejak kota yang dia temukan. Oleh karena itu, para arkeolog tak ingin kejadian serupa terulang.
Ilmuwan menggagas penggunaan teknik non-invasif tertentu untuk melihat ke dalam makam. Salah satu idenya yakni memanfaatkan muon, produk subatomik dari sinar kosmik yang bertabrakan dengan atom atmosfer Bumi.
Muon bisa mengintip melalui struktur seperti sinar-X tingkat lanjut. Di sisi lain, membuka makam dapat mendatangkan bahaya yang jauh lebih cepat dan mematikan. Hal ini dituangkan dalam catatan yang ditulis sejarawan China Kuno, Sima Qian sekitar 100 tahun setelah kematian Qin Shin Huan.
Dia menjelaskan makam terhubung dengan jebakan yang dirancang untuk membunuh setiap penyusup. "Istana dan menara indah untuk seratus pejabat dibangun dan makam itu dipenuhi dengan artefak langka dan harta karun yang luar biasa. Pengrajin diperintahkan untuk membuat busur dan anak panah yang disiapkan untuk menembak siapa saja yang memasuki makam," tulis catatan dari Sejarawan sebagaimana dikutip dari IFL Science.
Jika senjata busur berusia 2.000 tahun gagal, diceritakan makam akan banjir merkuri cair beracun yang bisa menyapu para penggali kuburan. Hal tersebut mungkin terdengar seperti ancaman kosong, tapi penelitian ilmiah telah melihat merkuri di sekitar makam, dan menemukan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang mereka harapkan di sebidang tanah pada umumnya.
"Merkuri yang sangat mudah menguap mungkin keluar melalui retakan, yang berkembang dalam struktur dari waktu ke waktu, dan penyelidikan kami mendukung catatan sejarah kuno di makam tersebut, yang diyakini tidak pernah dibuka/dijarah," ucap penulis salah satu pada 2020.
Sementara itu, untuk saat ini, makan Qin Shi Huang tetap tersegel dan tidak terlihat, tapi tidak dilupakan. Namun, bila waktunya tepat, mungkin saja makam tersebut bisa digali dan ditemukan rahasia yang tersimpan selama sekitar 2.200 tahun.
Editor: Dini Listiyani