Begini Cara Bikin Konten sambil Memanfaatkan Kemajuan Teknologi

JAKARTA, iNews.id - Perkembangan teknologi memang membuat segalanya jauh jadi lebih mudah. Namun, jika tidak dibarengi dengan skill alias kemampuan yang mumpuni, seseorang tidak akan bisa mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi itu.

Hal inilah yang diungkapkan oleh Vanesa Aprilia, seorang junior produser yang juga merupakan mahasisiwi semester 8. Menurutnya, perkembangan teknologi sebenarnya bisa dimaknai dari berbagai sisi. 

“Oke gua mungkin bisa pecahnya itu jadi dua. Hal yang pertama, semakin berkembangnya teknologi itu ya tentu makin memudahkan kita. Tapi sebenarnya ini bisa jadi bumerang ketika kita kalah sama teknologinya,” ujar Vanesa, dalam Podcast Aksi Nyata, di YouTube Partai Perindo, Kamis, (20/7/2023).

Vanesa lantas memberi perumpaan. Misalnya, saat seseorang ingin membuat konten yang bagus. Tidak hanya sekadar mengandalkan teknologi saja, untuk menciptakan konten yang bagus. Seseorang juga harus mengerti tentang tujuan dari konten yang dibuat. 

“Jadi, gimana caranya lo tetap bisa berekspresi. Pertama lo harus paham teknologi itu. Lo harus paham di mana lo membutuhkan itu (teknologi) untuk nge-build,” katanya. 

Vanesa juga menyebut, jangan sampai kecanggihan teknologi membatasi kreativitas kita dalam membuat suatu karya. Ini artinya, kita juga perlu memahami fungsi dari teknologi itu sendiri. 

“Jangan sampai lo punya kamera, kameranya malah jauh lebih pinter dibandingkan lo untuk mengoperasikan si kamera. Jadi yang pertama ya lo harus kuasain dulu segala hal tentang eknologi,” katanya. 

Vanesa melanjutkan, hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah terkait ide atau kreativitas dalam membuat suatu konten. Menurutnya, jika seseorang sudah tau ingin membuat apa, teknologi hanya berperan sebagai pendukungnya. 

“Tujuan lo bikin konten tuh apa, mungkin ada ya kayak orang bikin konten cuma sekadar viral. Kemudian cara yang tepatnya itu gimana karena kan kalau bikin konten yang bagus juga untuk dikonsumsi sama banyak orang,” katanya lagi. 

Editor: Elvira Anna