Berkat AI, Orang Meninggal yang Sudah Mati Seolah-olah Dapat Berkomunikasi
JAKARTA, iNews.id - Teknologi membuat segalanya yang awalnya tidak mungkin menjadi mungkin. Perpaduan chatbot AI dan image generator dapat membuat orang yang sudah meninggal seolah-olah dapat berkomunikasi.
Menggunakan perpaduan alat-alat seperti chatbot ChatGPT dan image ganerator Midjourney, perusahaan pemakaman membuat rendition orang yang sudah meninggal. Teknologi ini memulai debutnya di sekitar Festival Qingming baru-baru ini, atau Tomb-Sweeping Day, yang diperingati oleh orang China secara global pada 5 April.
Namun, seiring modernisasi zaman, orang menemukan cara yang lebih maju secara teknologi untuk menghadapi kematian seseorang yang mereka sayangi. Blogger di situs berbagi video China Bilibili telah membagikan pengalaman mereka menggunakan AI untuk berbicara dengan orang yang mereka cintai yang sudah meninggal.
Salah satu blogger, Wu Wuliu, mengupload video ke platform pada Maret dengan judul “Generating my grandma’s virtual digital human using AI tools” yang merinci bagaimana dia menggunakan ChatGPT, lukisan AI, dan sintesis ucapan untuk membuat avatar bergerak mendiang neneknya.
Dia membahas tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal dan dibesarkan oleh ayah dan neneknya, serta penyesalannya karena tidak dapat melihatnya untuk terakhir kali sebelum dia meninggal. Berkat teknologi, dia bisa, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
"Video yang saya buat terutama untuk meredakan penyesalan saya melalui penggunaan teknologi AI dan membantu saya untuk tidak terlalu memikirkan masa lalu," katanya dalam posting blog seperti dilansir The Straits Times.
Demikian pula, Shanghai Fushouyun, sebuah perusahaan yang terkenal dengan layanan pemakaman digitalnya, mulai menyelenggarakan pemakaman yang menampilkan teknologi AI pada Januari 2022. Pemakaman pertama semacam ini adalah untuk seorang ahli bedah China yang memiliki banyak kolega.
“Kami berharap agar yang hidup mengerti kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Orang-orang ingin menggunakan AI untuk memulihkan almarhum karena mereka perlu melepaskan emosi mereka,” kata Yu Hao, kepala eksekutif Fushouyun, kepada Guangzhou Daily.
Editor: Dini Listiyani