Cara Melindungi Data Pribadi, Salah Satunya Hapus File Lama
JAKARTA, iNews.id - Di era digital seperti sekarang ini data pribadi seseorang bisa dengan mudah berpindah tangan. Bahkan tak jarang data pribadi itu mencakup informasi kredensial.
Informasi bisa mencakup nama, alamat, tanggal lahir, e-mail, password, dan rincian bank. Para hacker biasanya menjual data hasil curiannya ke dark web.
Oleh karena itu, Anda perlu melindungi kerahasiaan data pribadi agar tidak bocor. Nah, berikut ini tips untuk melindungi data pribadi seperti dilansir laman Info Secinstitute, Senin (4/5/2020).
1. Jangan Klik Tautan di Email
Untuk mencuri data pribadi pengguna, biasanya peretas menggunakan modus email phishing atau mengirimkan tautan berisi malware untuk menipu korban. Ketika Anda mendapatkan email mencurigakan jangan klik tautan tersebut.
Sebagai gantinya, ketikkan URL layanan yang ingin Anda masuki langsung di peramban. Menurut Microsoft dalam Security Intelligence Report (SIR) phishing masih menjadi metode favorit serangan cyber. Dalam Laporan Investigasi Pelanggaran Data 2018 oleh Verizon, mereka menemukan bahwa 30 persen orang mengklik tautan dalam email spoof.
Jika Anda mengeklik tautan, ada kemungkinan besar Anda akan mengungkapkan data pribadi atau memasang malware ke perangkat Anda, yang pada akhirnya akan mencuri data pribadi.
2. Perhatikan Asisten Digital Perangkat Anda
Ketika Anda menggunakan asisten pribadi, pastikan Anda menghapus percakapan yang direkam secara teratur. Matikan juga asisten digital Anda jika tidak menggunakannya. Internet of Things (IoT) secara umum sering bergantung pada data pribadi Anda untuk melakukan tugas atau hanya untuk mencatat kepemilikan Anda.
Memastikan bahwa data pribadi yang disimpan di dalam IoT dilindungi dengan cara yang sama seperti halnya data apa pun penting. Ada beberapa kasus di mana Alexa mengungkapkan data pribadi kepada orang tak dikenal tanpa persetujuan. Yang terbaru terjadi ketika pengguna Amazon Echo meminta data mereka di bawah aturan GDPR "hak untuk mengakses". Selain datanya sendiri, ia juga menerima 1700 rekaman suara dari seseorang yang tidak dikenal.
3. Hapus File Lama
Pastikan Anda menyimpan replikasi data seminimal mungkin. Hapus file lama yang tidak Anda gunakan. Kata kunci keamanan dunia maya adalah “de-risiko.” Tidak akan pernah ada keamanan 100% tetapi mengurangi jumlah tempat yang dapat dikompromikan membantu mengurangi risiko.
4. Minimalkan Jumlah Data Pribadi di Media Sosial
Minimalkan jumlah data pribadi yang Anda miliki di platform media sosial. Ini termasuk hal-hal seperti detail pribadi seperti nama gadis ibu, nama hewan peliharaan favorit dan sebagainya.
Media sosial adalah kumpulan data terbuka yang bisa dicuri penjahat cyber sesuka hati. Informasi seperti nama gadis ibu kadang-kadang digunakan untuk memulihkan kredensial akun.
5. Enkripsi Data
Enkripsi data apa pun yang Anda simpan di hard drive dan gunakan aplikasi seperti Telegram jika Anda berbagi data pribadi. Ada hampir 13,5 miliar catatan data hilang sejak 2013 dan hanya 4 persen yang dienkripsi. Enkripsi adalah lapisan perlindungan yang dapat mencegah data yang hilang atau dicuri diekspos.
6. Perbarui Perangkat
Tetap perbarui komputer dan perangkat seluler Anda. Kerentanan perangkat lunak memungkinkan malware menginfeksi perangkat Anda. Malware mencuri data dan login kredensial ke akun online.
Editor: Dini Listiyani