Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Digitalisasi Operasional Bantu E-Commerce Tumbuh Lebih Tangguh, Ini Alasannya! 
Advertisement . Scroll to see content

Ciptakan Teknologi AI Lebih Canggih dan Murah, Startup China DeepSeek Guncang Saham di Amerika

Selasa, 28 Januari 2025 - 23:15:00 WIB
Ciptakan Teknologi AI Lebih Canggih dan Murah, Startup China DeepSeek Guncang Saham di Amerika
Ciptakan teknologi AI lebih canggih dan murah, startup China Deep Seek guncang saham teknologi Amerika Serikat di Wall Street. (Foto: DeepSeek)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Saham teknologi Amerika Serikat (AS) di Wall Street anjlok setelah startup asal China DeepSeek berhasil membuat model kecerdasan buatan (AI), setara dengan produk OpenAI. Mereka sukses mengembangkan teknologi ini dengan biaya jauh lebih murah.

DeepSeek merupakan startup berbasis di Hangzhou, China. Dipimpin Liang Wenfeng, perusahaan rintisan tersebut berdiri pada 2023.

Chatbot buatan DeepSeek memuncaki daftar aplikasi terlaris App Store Apple pekan ini, melampaui ChatGPT dari OpenAI.

“Wall Street akan melihat DeepSeek sebagai ancaman besar terhadap dominasi teknologi AS,” kata Analis Wedbush Securities Daniel Ives dilansir dari USA Today pada Selasa (28/1/2025).

Apa itu DeepSeek? DeepSeek adalah laboratorium AI. Startup itu mengklaim AI ciptaannya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, setara dengan model AI paling canggih dari OpenAI ‒ perusahaan di balik ChatGPT.

Dokumen pemerintah menunjukkan pemegang saham pengendali adalah Liang Wenfeng, salah satu pendiri perusahaan dana lindung nilai High-Flyer.

DeepSeek menyebutkan biaya pelatihan model DeepSeek-V3-nya kurang dari 6 juta dolar AS. Sebagai perbandingan, OpenAI menghabiskan lebih dari 100 juta dolar AS untuk melatih ChatGPT versi terbaru.

Akibat pembatasan ekspor chip AS, DeepSeek tidak bisa leluasa membeli chip tercanggih buatan Nvidia. Namun, keterbatasan itu tidak menghentikannya untuk merilis model AI berkualitas mumpuni 20 hingga 50 kali lebih murah daripada produk OpenAI.

"AS terkejut ketika gebrakan terbaru datang dari China," kata Direktur AI SOCi Damian Rollison.

Akibatnya, pabrikan chip Nvidia mengakhiri perdagangan Senin dengan penurunan 17 persen, menghapus hampir 600 miliar dolar AS dari kapitalisasi pasar perusahaan. Investor khawatir munculnya DeepSeek memicu penurunan permintaan chip Nvidia.

Perusahaan teknologi Oracle, yang bermitra dengan SoftBank dan OpenAI pada proyek AI Stargate, turun hampir 14 persen.

Indeks S&P 500 mengakhiri hari dengan penurunan 1,5 persen, Dow Jones Industrial Average naik 0,7 persen dan komposit Nasdaq yang sarat saham teknologi turun 3,1 persen.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut