Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Digitalisasi Operasional Bantu E-Commerce Tumbuh Lebih Tangguh, Ini Alasannya! 
Advertisement . Scroll to see content

Dampak AI di Ruang Digital, Orang Awam Bisa Jadi Hacker Berbahaya

Jumat, 26 Januari 2024 - 06:03:00 WIB
Dampak AI di Ruang Digital, Orang Awam Bisa Jadi Hacker Berbahaya
Orang Awam Bisa Jadi Hacker Berbahaya (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perkembangan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) semakin pesat. Ini bisa berdampak buruk untuk keamanan ruang digital

Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) Inggris mengatakan AI bisa membantu meningkatkan ancaman ransomware. Diperkirakan efek samping ini semakin buruk dalam dua tahun ke depan, sebagaimana dikutipi dari Bleeping Computer. 

NCSC percaya, AI dapat menjadikan orang awam menjadi hacker berbahaya. Dengan AI, orang tidak perlu lagi menghabiskan waktu belajar melancarkan ransomware karena kecerdasan buatan dapat melakukannya secara instan. 

Meski sebagian besar platform AI seperti ChatGPT dan Bing Chat memiliki perlindungan untuk mencegah platform membuat sesuatu yang berbahaya, NCSC memperingatkan penjahat dunia maya sedang merancang dan memasarkan layanan AI generatif khusus mendukung aktivitas kriminal. 

Sebagai contoh WormGPT, layanan berbayar yang memungkinkan pengguna menghasilkan konten berbahaya, termasuk malware dan umpan phishing. Ini menunjukkan teknologi telah lolos dari batasan kerangkan kerja yang terkendali dan aman. 

"Pelaku ancaman, termasuk pelaku ransomware, sudah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas aspek operasi siber, seperti pengintaian, phishing, dan pengkodean. Tren ini hampir pasti akan berlanjut hingga tahun 2025 dan seterusnya," kata NCSC.

Laporan mencatat, peran AI dalam landskap risiko siber diperkirakan bersifat evolusioner, meningkatkan ancaman yang ada, dan bukannya bersifat transformatif. Menurut NCSC, AI meningkatkan pengintaian dan rekayasa sosial, menjadikannya lebih efektif dan sulit dideteksi.

Selain itu, AI juga bisa menurunkan hambatan masuk bagi penjahat dunia maya pemula, sehingga berkontribusi terhadap ancaman ransomware global. Dan dikatakan pada tahun 2025, komoditis kemampuan AI kemungkinan akan memperluas akses terhadap alat-alat canggih bagi penjahat dunia maya dan aktor negara.

Secara keseluruhan, NCSC memperingatkan, AI generatif dan model bahasa yang besar akan mempersulit semua orang, terlepas dari pengalaman dan tingkat keahliannya, untuk mengidentifikasi upaya phishing, spoofing, dan rekayasa sosial.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut