Diserang Ransomware, Pelabuhan di Jepang Terpaksa Tutup karena Sistem Alami Kerusakan Parah
JAKARTA, iNews.id - Pelabuhan terbesar Jepang terpaksa ditutup karena seragan ransomware. Serangan berhasil melumpuhkan operasi terminal peti kemas, yang menyebabkan kerugian besar.
Pelabuhan Nagoya mengonfirmasi serangan dan mengakui sistemnya mengalami kerusakan parah. Kerusakan bahkan sampai masuk ke sistem pusat untuk mengontrol semua terminal peti kemas di pelabuhan.
“Setelah menyelidiki penyebabnya, kami mengadakan pertemuan dengan Komite Terminal Asosiasi Operasi Pelabuhan Nagoya (NUTS), yang mengoperasikan sistem tersebut, dan Markas Besar Polisi Prefektur Aichi. Ditemukan bahwa masalahnya adalah infeksi ransomware," kata pihak pelabuhan, dikutip Techradar, Jumat (7/7/2023).
Serangan tampaknya cukup berdampak karena semua operasi bongkar muat peti kemas harus dibatalkan. Pelabuhan disebut mengalami kerugian besar dan gangguan parah terhadap sirkulasi barang ke dan dari Jepang.
Japan Times mengklaim para penyerang LockBit 3.0 dan menggambarkan aktor serangan merupakan kelompok pro-Rusia. LockBit 3.0 dikabarkan meminta uang tebusan dalam jumlah besar, meski tidak disebutkan angka pastinya.
Sejauh ini masih harus dilihat, apakah LockBit merilis pelabuhan Nagoya secara online. Tapi yang jelas Nagoya salah satu pelabuhan tersibuk yang ada di Negeri Sakura itu.
Pelabuhan Nagoya menangani 10 persen dari total volume perdagangan Jepan, mengoperasikan 21 dermaga dan 290 tempat berlabuh. Lebih dari dua juta kontainer dan lebih dari 165 juta ton kargo melewati pelabuhan ini setiap tahun.
Editor: Dini Listiyani