Godfather AI Menyesal Mengembangkan Kecerdasan Buatan: Ini Menakutkan
JAKARTA, iNews.id - Geoffrey Hinton dikenal sebagai Godfather artificial intelligence (AI) memperingatkan bahaya kecerdasan buatan. Dia pun menyesali telah mengembangkan AI sepanjang hidupnya.
Dalam wawancara, Hinton mengaku menyesal telah mengembangkan AI sepanjang hidupnya. Karena, AI mendekati fase lebih cerdas dari manusia.
"Ini menakutkan. Jika saya tidak melakukannya (pengembangan AI), maka orang lain akan melakukannya. Sulit untuk melihat bagaimana penjahat menggunakannya untuk hal buruk," katanya sebagaimana dikutip dari Metro.
Sebagai informasi, Hinton memulai mengembangkan ide jaringan saraf AI di Universita Edinburgh pada 1972. Pada 2012, dia berhasil mengembangkan jaringan titik yang memungkinkan AI belajar mengindentifikasi objek dalam foto.
Seiring berjalannya waktu, gagasannya semakin berkembang. Pada 2023 ini jaringan saraf menjadi pusat pembuatan alat AI generatif yang kuat termasuk ChatGPT dan Google Bard.
Teknologi AI generatif seperti ChatGPT dan Google Bard membuat sejumlah pihak khawatir. Sekelompok pakar AI bahkan menandatangani surat terbuka yang menyurakan jeda enam bulan untuk pengembangan AI.
Pakar AI juga meminta agar kecerdasan buatan dikaji lebih dulu efek negatifnya. Supaya ada jaminan AI tidak jatuh ke tangan yang salah, dan tak merebut pekerjaan selama ini jadi tumpuan hidup banyak orang.
Hinton mengatakan hingga tahun lalu, Google telah bertindak sebagai layanan yang tepat. Tapi, kini kekhawatiran persaingan yang didorong oleh teknologi besar tak akan berhenti tanpa regulasi global.
Editor: Dini Listiyani