Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : HOAKS! Video Eks Menkes Siti Fadilah Supari Nyaris Tewas Terkena Ledakan di Tol Japek adalah Berita Bohong
Advertisement . Scroll to see content

Ilmuwan Meta Klaim AI Tak Sepintar Anjing: Jangan Dianggap sebagai Ancaman Umat Manusia 

Jumat, 16 Juni 2023 - 15:43:00 WIB
Ilmuwan Meta Klaim AI Tak Sepintar Anjing: Jangan Dianggap sebagai Ancaman Umat Manusia 
Ilmuwan Meta Klaim AI Tak Sepintar Anjing (Foto: Cristian Castillo/Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - AI atau kecerdasan buatan sudah menjadi diskusi selama bertahun-tahun dan berkembang sangat pesat. Namun, chief AI scientist di perusahaan induk Facebook, Meta merasa AI tidak lebih pintar dari anjing. 

Dalam sebuah acara di Paris, chief AI scientist Meta Yann LeCun mengatakan AI belum secerdas anjing. Dia mengklaim, tingkat kecerdasan AI saat ini tidak sebaik anjing dan tidak boleh dianggap sebagai ancaman bagi umat manusia. 

Terlepas dari kemajuan kecerdasan AI, AI sendiri belum sepintar anjing. Menurut LeCun sistem AI perlu dibuat sebagai sistem yang dapat dikontrol dan dilatih. Artinya, sistem AI perlu dirancang untuk belajar dari lingkungannya dan beradaptasi dengan situasi baru.

Di sisi lain, anjing dilahirkan dengan kemampuan belajar dari lingkungannya dan beradaptasi dengan situasi baru. Mereka juga dapat memahami emosi manusia dan menanggapinya dengan sesuai. 

Alasan lain mengapa AI tidak sepandai anjing karena sistem AI tidak memiliki akal sehat. Akal sehat adalah kemampuan untuk memahami dunia di sekitar dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman itu. 

Sistem AI tidak memiliki kemampuan ini. Mereka hanya dapat membuat keputusan berdasarkan data yang telah mereka latih. Artinya, sistem AI dapat membuat kesalahan saat menghadapi situasi baru yang belum pernah mereka latih. 

Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, sistem AI perlu dirancang untuk belajar dari lingkungannya dan beradaptasi dengan situasi baru. Artinya, sistem AI perlu dibuat sebagai “sistem yang dapat dikontrol dan dapat dilatih”. 

Sistem AI juga perlu dirancang agar memahami emosi manusia dan meresponsnya dengan sesuai. Ini akan membutuhkan sistem AI untuk dilatih pada data yang mencakup isyarat emosional, sebagaimana dikutip dari Gizmo China. 

Cara lain guna menjembatani kesenjangan tersebut yakni dengan mengembangkan sistem AI yang memiliki akal sehat. Ini akan membutuhkan sistem AI untuk dilatih pada data yang mencakup informasi tentang dunia di sekitar kita. Sistem AI juga perlu dirancang untuk memahami konteks situasi dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman tersebut.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut