Inggris Bikin Satelit Baru, Bantu Perangi Krisis Iklim dari Luar Angkasa

JAKARTA, iNews.id - Inggris akan mendanai dan membangun satelit baru. Satelit ditujukan untuk memantau dan memerangi perubahan iklim yang terjadi di Bumi.

Inisiatif Atlantic Constellation akan melibatkan pengembangan konstelasi satelit kecil pemantauan Bumi, lautan, dan iklim. Misinya menyediakan data yang dapat mendukung deteksi dini indikator perubahan iklim dan tindakan bantuan bencana, sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian serta penggunaan energi. 

Baca Juga

Korsel Tuding Rusia Bantu Peluncuran Satelit Mata-Mata Milik Korut

Startup teknologi luar angkasa Open Cosmos akan membangun satelit Inggris menggunakan desain yang sama dengan milik Portugal. Keempat pesawat ruang angkasa ini akan menjadi kumpulan konstelasi pertama. 

Open Cosmos akan ikut mendanai pengembangan satelit tersebut, yang didukung oleh tambahan 3 juta poundsterling dari Badan Antariksa Inggris. Satelit Inggris diharapkan dapat meningkatkan frekuensi waktu kunjungan kembali pada bidang orbit pertama sebesar 33 persen, yang berarti satelit tersebut dapat melakukan lebih banyak pengamatan pada titik yang sama di Bumi. 

Baca Juga

Satelit Jerman Dilatih Pakai AI, Bantu Deteksi Anomali pada Asteroid

Dengan cara ini, pesawat tersebut dapat memberikan data berharga dan diperbarui secara berkala yang dapat mendukung aplikasi penting, termasuk deteksi, pemantauan, dan mitigasi bencana alam.

“Pengamatan Bumi akan memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan bantuan bencana, menyediakan data yang kita butuhkan dengan cepat, sekaligus mendukung industri-industri utama Inggris seperti pertanian dan energi,” kata Menteri Luar Negeri Inggris di Department for Science, Innovation, and Technology Andrew Griffith.

Open Cosmos sudah memiliki satu satelit di orbit, Menut, yang bertugas memantau deforestasi, banjir, dampak kebakaran hutan, dan erosi pantai. Startup ini merencanakan lima peluncuran lagi pada Maret dan mengumpulkan tambahan 50 juta euro dalam putaran pendanaan terakhirnya pada bulan September.

Editor: Dini Listiyani