Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cara Mengenali Konten Hoaks, Mudah Banget!
Advertisement . Scroll to see content

Ini Dia 10 Konten Hoax Paling Berdampak di 2018

Rabu, 19 Desember 2018 - 15:59:00 WIB
Ini Dia 10 Konten Hoax Paling Berdampak di 2018
10 konten hoax di Indonesian paling berdampak. (Foto: Kominfo).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hoax bisa membawa dampak beragam bagi masyarakat. Bahkan, hoax bisa menimbulkan rasa takut dan keresahan di sebagian kelompok masyarakat. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mengidentifikasi 10 konten hoax yang paling berdampak di 2018. Dampak yang ditimbulkan dari penyebaran hoax relatif beragam.

Penasaran apa saja konten hoax paling berdampak? Berdasarkan pemantauan mesin pengais konten Sub Direktorat Pengendalian Konten internet Direktorat Pengendalian Informasi Ditjen Aplikasi Informatika Komonfi, berikut ini daftarnya. 

1. Hoax Ratna Sarumpaet
Pemberitaan Ratna Sarumpaet dianiaya sejumlah orang pertama kali beredar di akun Facebook Swary Utami Dewi pada 2 Oktober 2018. Unggahan itu disertakan screenshot pesan WhatsApp berserta foto Ratna Sarumpaet. 

Konten tersebut kemudian diviralkan melalui Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi kebenaran berita tersebut. 

Setelah ramai diperbincangkan, konten hoax ditanggapi Kepolisian yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan ihwal dugaan hoax pada pemberitaan tersebut. 

Berdasarkan hasil penyelidikan, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tak pernah melaporkan ke 28 Polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September-2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang di Bandung.

Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke RS Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Direktur Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan Ratna telah melakukan perjanjian operasi pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut.

2. Hoax Gempa Bumi Susulan di Palu
Broadcast konten melalui aplikasi WhatsApp tentang gempa susulan di Palu sangat meresahkan masyarakat. Berita tersebut berdampak langsung kepada korban gempa dan tsunami yang masih mengalami trauma. 

Broadcast yang tersebar secara berantai menyebutkan Palu dalam keadaan siaga 1. Bahkan, informasi menukil seorang yang bekerja di BMKG saat selesai memeriksa alat pendeteksi gempa. 

Pesan menyebutkan akan terjadi gempa susulan berkekuatan 8.1 SR dan berpotensi tsunami besar. Tapi informasi itu hanya isu bohong.

Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun media sosial mengonfirmasi, faktanya tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mempu memprediksi gempa secara pasti. 

3. Hoax Penculikan Anak
Hoax penculikan anak beredar di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan WhatsApp. Pesan tersebut tentu meresahkan masyarakat, terutama orangtua yang memiliki anak kecil. Di Twitter hoax yang beredar menyatakan, pelaku penculikan anak tertangkap di Jalan Kran Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar yang mengatakan jika kabar penangkapan pelaku penculikan tersebut tidak benar. Dia menyatakan, jika laki-laki yang terdapat dalam video merupakan tukang parkir yang mengidap gangguan jiwa. 

4. Hoax Konspirasi Imunisasi dan Vaksin
Informasi yang tidak lengkap atau hoax menyebabkan sekelompok masyarakat menolak imunisasi. Salah satu hoax vaksin imunisasi yang cukup viral ialah konspirasi penyebaran virus atau penyakit melalui vaksi. 

Dikabarkan vaksin yang digunakan imunisasi mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah. Isu yang tidak benar ini menimbulkan dampak luar biasa terhadap stigma masyarakat Indonesia tentang Imunisasi. Imbasnya, masyarakat menjadi ragu dan takut memberikan imunisasi pada anak mereka. 

5. Hoax Rekaman Black Box Lion Air JT610
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan laut Karawang, Jawa Barat menjadi isu yang banyak diperbincangkan di berbagai ruang publik dan media sosial. Bersamaan dengan itu muncul pula berbagai isu meliputi berita, foto, dan video yang disinformasi bahkan hoax terkait dengan peristiwa jatuhnya pesawat tersebut. 

Kabar hoax ini tentu menimbulkan banyak spekulasi dan keresahan di kalangan masyarakat mengingat jumlah korban  pada tragedi maut tersebut. Salah satunya beredar pula video di platform Youtube yang diunggah oleh channel Juragan Batik Reborn pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan judul “LION AIR JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX”. 

Video tersebut bukan isi rekaman dari blackbox Lion Air JT610. Tapi, tanggapan seseorang terkait video MAP detik-detik Lion AIr JT610 hilang kontak, sehingga judul konten tersebut tidak sesuai dengan isinya dapat dikategorikan sebagai konten disinformasi/Hoaks.

Adapun Black box Lion Air JT 610 ditemukan oleh Tim SAR TNI AL yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada I Laksamana Muda Yudo Margono. Kotak yang berisi informasi penerbangan ini ditemukan pada kedalaman 30 meter pada  Kamis, 01 November 2018 pukul 10.15 WIB.

6. Hoax Telur Palsu atau Telur Plastik
Pada awal 2018, masyarakat Indonesia digegerkan dengan berita hoax mengenai telur palsu atau plastik yang beredar di pasar tradisional dan supermarket. Berbagai foto dan video terkait proses pembuatan telur palsu banyak diunggah di YouTube dan media sosial.

Masyarakat dibuat resah kerena telur merupakan salah satu sumber energi paling banyak dikonsumsi masyarakat. Isu tersebut juga merugikan peternakan ayam petelur dan penjual telur. 

Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri bergerak dan  turun langsung ke lapangan guna menyikapi beredarnya berita-berita mengenai telur palsu tersebut yang ternyata hanya hoaks. 

7. Hoax Penyerangan Tokoh Agama sebagai Tanda Kebangkitan PKI
Hoax tentang kebangkitan PKI sebenarnya bukan isu baru, tapi, isu ini menjadi semakin viral di 2018. Beberapa kejadian seolah dikaitkan dengan kebangkitan PKI. 

Pada awal 2018 terjadi kasus pemukulan terhadap seorang tokoh agama. Setelah tertangkap pelakunya ternyata orang gila. 

Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menarasikan kejadian tersebut sebagai tanda-tanda kebangkitan PKI. Isu itu menimbulkan keresahan masyarakat. Pasalnya, keberadaan PKI pernah menjadi catatan sejarah kelam di Indonesia. Kebanyakn masyarakat Indonesia tidak ingin partai komunis yang telah lama dibubarkan itu bangkit kembali. 

8. Hoax Kartu Nikah dengan 4 Foto Istri
Setelah Kementerian Agama resmi menerbitkan kartu nikah bagi pasangan suam-istri untuk efisiensi dan akurasi data, beredar viral di media sosial gambar kartu nikah berwarna kuning dengan logo Kementerian Agama. Dalam kartu tersebut tercantum empat kolom istri an satu suami. 

Sebagian netizen menganggap hal tersebut hanya lelucon, tapi tidak sedikit yang berspekulasi kartu tersebut merupakan legalitas untuk berpoligami. Tentu saja, konten tersebut merupakan hoax. 

Bentuk kartu nikah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag memiliki warna dasar hijau dengan campuran kuning. Bagian atas kartu bertuliskan kop Kementerian Agama. Di bagian tengah terdapat tiga kotak. 

Dua kotak di bagian atas untuk foto pasangan pengantin, sedangkan di bawah akan diisi kode batang atau barcode yang jika dipindai muncul data lengkap pernikahan pemiliknya. 

9. Hoax Makanan Mudah Terbakar Mengandung Lilin
Pada awal 2018 muncul isu adanya zat berbahaya dalam serbuk merek minuman kopi sachet. Isu itu ramai-ramai diperbincangkan setelah adanya unggahan video seorang menebarkan serbuk kopi ke api, yang membuat api menyala semakin besar. 

Video menimbulkan keresehan di kalangan konsumen, bahkan tidak sedikit yang menggunakan teknik membakar makanan hanya guna membuktikan adanya kadar lilin atau plastik. Padahal, BPOM, melalui situs resminya memberikan penjelasan hal tersebut tidak bisa dibenarkan. 

Pasalnya, semua produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antara atom karbon) serta mengandung lemak atau minyak dengan kadar air rendah, terutama berbentuk tipis dan berpori pasti akan terbakar atau menyala jika disulut api.

10. Hoax Telepon Disadap dan Chat Dipantau Pemerintah
Pada awal 2018, beradar hoax tentang pemantauan segala aktivitas pengguna ponsel. Bahkan, informasi menunjukkan, pengguna ponsel akan disadap dan dipantau oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dalam pesan yang beredar, aktivitas yang disebut dipantau pemerintah mulai panggilan telepon hingga media sosial. Langkah tersebut dikatakan berkenaan dengan peraturan komunikasi baru dan jaringan keamanan dari BSSN. 

Kondisi itu memunculkan pertanyaan masyarakat pengguna jejaring dan media sosial. Kebijakan yang tidak bisa dilacak sumbernya itu meresahkan warganet karena ruang media komunikasi yang dianggap privasi dipantau pemerintah. Namun, tentu saja semua informasi yang disebutkan itu tidak benar. 

Editor: Adhityo Fajar

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut