Kominfo Selidiki Dugaan Kasus Kebocoran Data Paspor WNI, Hasil Sementara: Ada Perbedaan Struktur

JAKARTA, iNews.id - Dugaan kasus kebocoran data paspor WNI di dark web menghebohkan dunia maya. Kabar ini pun sampai di telingan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Kominfo mengaku telah mengkaji kasus kebocoran data paspor WNI yang tersebar di dark web. Hasilnya, tak ada kebocoran antarq data tersebut dengan yang ada di Pusat Data Nasional.
Direktur Jenderal Informatika dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan pihaknya dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta imigrasi hingga saat ini terus melakukan penyelidikan.
"Tim (Kominfo, BSSN dan Imigrasi) masih meneliti hal ini. Hasil sementara: ada perbedaan struktur data antara yang ada di Pusat Data Nasional dengan yang beredar. Tim masih melakukan penelusuran," kata Usman saat dihubungi.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 34 juta data paspor WNI bocor di dark web. Informasi ini pertama kali diungkapkan pengamat ruang digital Teguh Aprianto.
Dia memaparkan di Twitter, data yang bocor dijual di dark web senilai 10 ribu dolar AS atau setara Rp150 juta. Informasi yang bocor mencakup nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, hingga jenis kelamin.
Laporan Teguh ini pun berhasil mendapat sorotan dari netizen Indonesia. Kebanyakan netizen menyayangkan maraknya kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia belakang ini. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan menyalahkan Pemerintah atas kejadian ini.
Editor: Dini Listiyani