Maksimalkan Manfaat Kecerdasan Buatan, Kominfo Siapkan Pedoman Etika Penggunaan AI

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mempersiapkan pedoman etika penggunaan AI. Langkah ini diambil agar memaksimalkan manfaat dan meminimalisir risiko penggunaan kecerdasan buatan.
Wakil Menkominfo Nezar Patria mengatakan pengembangan dan pemanfaatan teknologi AI harus dijalankan dengan transparan, inklusif, dan juga non-diskriminatif. Mengingat, sudah bukan rahasia lagi dampak AI bagai pedang bermata dua.
"Kita optimistis AI ini akan banyak manfaatnya ke depan tapi kita juga harus bersiap untuk memitigasi risikonya," kata Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria.
Nezar berharap, developer aplikasi bisa memberikan watermark, gambar yang ditampilkan hasil generatif AI. Ini penting supaya publik tidak tersesat dan tidak punya impresi salah terhadap produk AI yang mereka konsumsi.
Nezar menyatakan salah satu upaya meminimalkan risiko AI melalui Surat Edaran Menkominfo mengenai Pedoman Etika Penggunaan AI. Pedoman ini akan menjadi norma dasar bagi pengembang dan pengguna AI.
“Mengingat AI lebih banyak menggunakan data, maka SE dihadirkan sebagai panduan agar setiap developer yang menggunakan AI bisa menjalankannya secara transparan. Melalui SE tersebut, Indonesia memiliki framework etika sebelum berangkat kepada regulasi yang lebih komprehensif,” tuturnya.
Di sisi lain, Kominfo mengaku akan terus memantau perkembangan inovasi di bidang AI. Pada saat bersamaan, kementerian akan menyelaraskan dengan regulasi yang sudah ada seperti Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
“Nanti akan ada peraturan pemerintah dan peraturan menteri, termasuk UU ITE yang direvisi. Nanti kalau sudah ditetapkan akan menjadi pendukung ekosistem regulasi emerging technologies seperti AI ini bisa kita atur," ujar Wamen.
Co-Founder Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) Bambang Riyanto mengatakan saat ini dunia sedang berada pada Era Narrow AI yang memungkinkan penyelesaian tugas khusus seperti men-track gambar, menerjemah, atau menunjuk lokasi.
Sebelumnya, teknologi AI banyak digunakan untuk sentimen analisis, merangkum dokumen, melakukan transaksi, atau melakukan prediksi dari teks melalui prompt atau perintah.
Editor: Dini Listiyani