Masuk Era Digital, Ini Masalah yang Dialami Startup dan Pencari Kerja
JAKARTA, iNews.id - Memasuki era digital semua dituntut dapat menyesuaikan perubahan dengan cepat. Digital marketing sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang baru memulai. Banyak orang kesulitan karena keterbatasan pengalaman maupun kurangnya portofolio yang bisa ditunjukkan kepada calon pemberi kerja.
Di sisi lain, tuntutan industri yang semakin cepat membuat kebutuhan akan keterampilan digital semakin tidak bisa dihindari. Selain pengetahuan teknis, ada faktor lain yang kerap menentukan cepat atau lambatnya seseorang berkembang di bidang ini.
Salah satunya adalah keberadaan mentor. Mentor dipandang penting karena mampu memberi arahan, membantu menghindari kesalahan mendasar, hingga membuka wawasan lebih luas mengenai praktik yang relevan dengan kebutuhan industri.
Tanpa bimbingan, proses belajar sering kali berjalan lambat. Bahkan tidak jarang seseorang berhenti di tengah jalan karena merasa kewalahan menghadapi materi yang kompleks. Pendampingan yang tepat, hambatan ini bisa teratasi dan peluang untuk masuk ke dunia kerja menjadi lebih nyata.
Seperti dialami Farhan Abyandzaka, yang sempat berada pada titik kebingungan setelah usaha rintisannya (startup) gagal. “Sekitar 2–3 bulan setelah usaha rintisan yang aku jalankan mengalami kegagalan, aku merasa kesulitan untuk melamar pekerjaan karena tidak punya portfolio maupun hard skill di bidang yang ingin aku tekuni,” ujarnya, dalam keterangan tertulis Kamis (9/6/2025).
Dia mengakui meski memiliki dasar keterampilan bisnis, tuntutan digital marketing membutuhkan kemampuan yang lebih spesifik. Lewat sebuah platform pengembangan keterampilan digital dia belajar dan merasakan langsung bagaimana materi yang diberikan bisa diterapkan bukan hanya dalam pekerjaan profesional, tetapi juga kehidupan sehari-hari.

“Setelah mengikuti bootcamp digital marketing dibimbing, ilmunya beneran kepake banget! Bahkan sampai ke aktivitas sehari-hari, baik untuk bisnis aku sendiri maupun pekerjaan profesional yang aku jalani saat ini,” kata Farhan.
Menurut Farhan, keberadaan mentor yang tepat membuat proses belajar lebih terarah dan hasilnya bisa langsung terlihat. Dia menilai materi yang relevan dengan kebutuhan industri membuatnya lebih percaya diri membangun portofolio.
“Menurutku, kalau mau serius mulai karier di digital marketing, kita memang butuh mentor yang tepat. Bootcamp gratis atau murah memang banyak, tapi yang benar-benar aplikatif dan terbukti bisa masuk ke portfolio aku, ya dibimbing,” ujarnya.
Pengalaman itu membawanya pada perubahan besar dalam karier. Ia mengaku jika tidak mengambil kesempatan tersebut, dirinya mungkin terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan minatnya. Kini, selain kelas daring, dibimbing juga menghadirkan pelatihan digital marketing secara luring dengan konsep eksklusif. Program ini hanya diikuti oleh belasan orang, sehingga peserta mendapatkan pengalaman belajar yang lebih fokus.
Bagi mereka yang ingin masuk ke dunia digital marketing, kisah Farhan menunjukkan bimbingan yang tepat dapat menjadi penentu langkah awal. Kombinasi mentor, materi yang relevan, dan kesempatan praktik langsung, peluang membangun karier yang lebih sesuai dengan minat menjadi lebih terbuka.
Editor: Dani M Dahwilani