Media Sosial Bisa Jadi Sumber Pendapatan, Ini Hal Harus Diperhatikan
JAKARTA, iNews.id - Masyarakat memanfaatkan media sosial sebagai sarana mencari informasi, hiburan, berita bahkan menjadi sumber pendapatan. Banyak media sosial menyediakan fitur untuk mendorong bisnis digital seperti marketplace, reseller dan jasa online.
Founder Duaide dan Digital Marketing Consultant Desty Dwiyanasari mengatakan hal yang bisa dilakukan pengguna media sosial untuk meraih pendapatan adalah menjadi influencer.
"Kembangkan kreativitas dan hobi kita di media sosial dengan membuat konten yang menarik. Jika telah memiliki follower banyak, kita bisa menjadi influencer dengan konten sesuai hobi dan kesenangan kita,” ujarnya, dalam webinar Makin Cakap Digital dilansir Kamis (3/11/2022).
Desty menjelaskan untuk menjadi influencer harus mengenali target audiens pengguna media sosial. “Lakukan riset atau melihat kompetitor yang kontennya sama dengan kita. Buat konten yang original dan memiliki karakter agar menarik minat penonton. Selanjutnya, susun strategi dan perencanaan yang matang dalam produksi dan penyaluran konten kita kepada penonton,” katanya.
Founder Instagram creativsigner dan Founder Grup Diskusi Canva Indonesia, Muhammad Muttaqin Hidayatullah menerangkan, media sosial merupakan tempat yang tepat dalam memulai bisnis digital.
“Media sosial dapat menjangkau lebih banyak user karena penggunanya yang sangat banyak saat ini. Selain itu, media sosial sebagai tempat membangun reputasi bisnis dengan membangun networking bersama para calon customer atau investor,” ujarnya.
Mutaqqin menyebutkan, hal utama yang harus dilakukan dalam membangun bisnis digital adalah membentuk karakteristik brand. “Tentukan nama brand dan slogan yang akan digunakan untuk produk yang dijual. Selanjutnya bikin logo dan identitas visual mewakili produk serta manfaatkan seluruh fitur dari setiap sosial media yang kita gunakan,” ujarnya.
Di sisi lain, Chief Marketing Officer PT Cipta Manusia Annisa Choiriya mengimbau pengguna media sosial yang mengakses bisnis digital berhati-hati terhadap penipuan. “Jangan sembarangan dalam membuka tautan dari link yang dibagikan saat kita transaksi digital. Jika membayar suatu pembelian perhatikan dengan seksama link dan nomor rekening yang dibagikan,” katanya.
Annisa mengajak pengguna platform bisnis digital untuk menjaga keamanan data pribadi. “Amankan data pribadi saat berinteraksi dan bertransaksi di ruang digital. Ada dua jenis data pribadi yang sering dicuri dan disalahgunakan, pertama data pribadi bersifat umum seperti nama dan alamat. Selanjutnya ada data pribadi spesifik berupa sidik jari, data keuangan dan informasi kesehatan,” ujarnya.
Editor: Dani M Dahwilani