Mengenang Akira Toriyama, Mangaka Legendaris Pencipta Dragon Ball
JAKARTA, iNews.id - Mangaka atau kreator Dragon Ball Akira Toriyama meninggal dunia di usia 68 tahun. Kepergian Akira tentu saja membawa kesedihan mendalam bagi pencinta anime.
Semasa hidup, karya Akira banyak dinikmati penggemar. Salah satu karya paling populer adalah Dragon Ball. Pertama kali dirilis pada 1984, manga mengisahkan seorang anak laki-laki bernama Son Goku.
Son Guku ini meningkatkan kekuatannya dengan mengumpulkan bola-bola ajaib yang berisi naga. Bola naga dicari untuk membantu Son Goku dan para sekutunya dalam pertarungan melindungi Bumi dari musuh-musuh jahat.
Menariknya, Akira pernah menggambar sketsa di salah satu series komik Dragon Ball yang terinspirasi dari Bali. “Tahukah kamu?! Arena Dragon Ball Tenkaichi Budokai yang ikonik didasarkan pada arena Wantilan Bali yang dibangun di halaman kuil Bindu yang digunakan untuk ritual pertarungan suci untuk mengusir kejahatan!” tulis akun @hukotoandy, seperti dikutip pada Jumat (8/3/2024).
Karyanya juga ada yang terinspirasi dari suasana pertunjukkan Tari Kecak di Bali. Namun dalam sketsa itu digambrkan tokoh Raja Kera sedang bertarung, mirip dengan kisah Ramayana.
Gambaran sketsa Toriyama yang terinspirasi dari Bali terlihat makin jelas saat di dalam komik tersebut terdapat gambar pura yang sangat ikonik.
Akira Toriyama Memberi Inspirasi
Akira rupanya memberi inspirasi bagi mangaka lain, seperti Eiichiro Oda yang merupakan kreator One Piece. Diketahui Oda mengagumi sosok Akira sejak kecil.
Bagi Oda, Toriyama menjadi sosok yang mengubah perspektif publik dan menciptakan era di mana orang dewasa dan anak-anak kembali gemar membaca dan menikmati manga. Oda mengatakan Toriyama menjadi sosok yang membuatnya keluar dari zona nyaman dan mencoba menantang dirinya ke dunia luar.
“Rasanya seperti menyaksikan seorang pahlawan maju ke depan. Kegembiraan dan keseruan yang dialaminya saat membuat serial Dragon Ball kemungkinan besar berakar dari masa kecil para kreator yang aktif di semua industri, bukan hanya seniman manga,” katanya.
Oda sendiri mengaku sedih akan kepergian Toriyama. Dia pun menggambarkan betapa kagum dirinya dengan Toriyama yang sudah seperti hero.
“Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih saya kepada dunia kreativitas yang ditinggalkan oleh Profesor Toriyama, dan berdoa agar beliau beristirahat dengan tenang,” ujarnya.
Tidak hanya Oda, kreator Naroto Masashi Kishimoto juga membagikan kesedihannya akan kepergian Toriyama. Dia merasa kehilangan yang sangat besar akan kepergian Masashi.
"Saya baru saja menerima berita kepergian Sensei. Saya merasakan kehilangan yang sangat besar, lebih dari akhir Dragon Ball. Saya masih tidak tahu bagaimana mengatasi lubang di hati saya. Saya tidak bisa membaca Dragon Ball, yang saya suka. Saya berdoa Akira-sensei damai di sana," katanya.
Sekadar informasi, Akira Toriyama meninggal di usia ke-68 tahun karena hematoma subdural akut. Upacara pemakaman digelar hanya untuk keluarga dan sedikit kerabat.
Sebuah pernyataan juga mencatat, keluarga Toriyama dan Bird Studio yang didirikannya tidak menerima bunga, hadiah belasungkawa, dan kunjungan. Studio juga meminta agar keluarga Toriyama diberikan privasi dan menahan diri untuk melakukan wawancara dengan kerabatnya.
Editor: Dini Listiyani