Merambah ke Ruang Digital, Palestina dan Israel Kerahkan Pasukan Siber
JAKARTA, iNews.id - Konflik antara Palestina dan Israel meluas ke ruang digital. Masing-masing pihak dikabarkan mengerahkan pasukan siber.
Sebagaimana dikutip dari The Hindu, kedua belah pihak sama-sama menargetkan aset digital milik pemerintah dan swasta. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan kebingungan atau kekhawatiran.
Palestina yang didukung kelompok pasukan siber Hamas dilaporkan telah menggulirkan lusinan serangan DDoS terhadap website pemerintah dan swasta di Israel, sehingga membuat situs offline.
Pasukan siber Hamas juga menargetkan aplikasi Israel yang memperingatkan penduduk akan serangan roket yang masuk, serangan terhadap Jerusalem Post, dan Denial-of-Service terhadap website pemerintah.
Sementara itu, pasukan siber pro-Israel juga aktif melancarkan serangan terhadap situs resmi Hamas, sehingga menyebabkan situs tersebut offline dan tak bisa diakses publik.
Kelompok hacktivist lainnya yang diduga berasal dari Rusia, Anonymous Sudan juga memihak Hamas dan Killnet di Telegram. Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap The Jerusalem Post.
Grup mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap Iron Dome Israel, sistem pertahanan udara segala cuaca yang dapat digunakan di negara tersebut dan aplikasi peringatan di Israel.
Kelompok lain yang disebut Microsoft Storm-1133 dari Jalur Gaza, sebagai persiapan perang, diketahui telah menargetkan perusahaan energi, pertahanan, dan telekomunikasi di Israel pada awal tahun.
Mereka ditemukan menggunakan profil LinkedIn palsu dan menyamar sebagai pengembang perangkat lunak atau manajer proyek untuk mengirimkan malware ke karyawan tanpa adanya kecurigaan.
Editor: Dini Listiyani