Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Panggil Hacker Benahi Keamanan Coretax: Hacker Kita Jago, Ditakuti Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Ngerinya Sepak Terjang Hacker China Tercatat dalam Dokumen, Lancarkan Aktivitas Hacking di Banyak Negara

Sabtu, 24 Februari 2024 - 18:13:00 WIB
 Ngerinya Sepak Terjang Hacker China Tercatat dalam Dokumen, Lancarkan Aktivitas Hacking di Banyak Negara
Ngerinya Sepak Terjang Hacker China Tercatat dalam Dokumen, Lancarkan Aktivitas Hacking di Banyak Negara (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak lebih dari 570 file dan dokumen hasil peretasan hacker China bocor ke platform GitHub pekan lalu. Banyaknya dokumen yang bocor memberikan gambaran seberapa luas dan efektif operasi yang dilancarkan hacker China.

Dalam dokumen yang bocor menunjukkan, hacker China telah mendokumentasikan aktivitas hacking di banyak negara. Hacker terungkap berasal dari iSoon, kontraktor keamanan swasta yang memiliki hubungan dengan pemerintah China. 

“Kami punya banyak alasan untuk percaya ini adalah data asli dari kontraktor yang mendukung operasi spionase dunia maya global dan domestik di luar China,” kata pakar keamanan siber, John Hultquist, seperti dikutip dari Business Insider.

Dokumen juga menyebut siapa saja target hacker China yakni mulai dari lembaga pemerintah hingga bisnis. Sebagai contoh, perusahaan telekomunikasi di setidaknya 20 negara dan wilayah asing termasuk Inggris, India, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia. 

Dalam dokumen yang bocor memperlihatkan bagaimana hacker China mengklaim dapat mengeksploitasi kerentanan di software yang dibuat perusahaan besar, termasuk raksasa teknologi Microsoft dan juga Google. 

Meskipun dokumen tidak menyebutkan target apa pun di pihak AS, laporan tersebut sejalan dengan peringatan dari pejabat keamanan dan pakar siber mengenai operasi peretasan China. Misalnya dari Kepala FBI, Christopher Wray yang mengatakan kepada China telah menjalankan program peretasan terbesar di dunia.

Wray mengatakan China telah mencuri lebih banyak data pribadi dan perusahaan dibandingkan negara mana pun, baik besar maupun kecil. Dan dalam hal mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh hacker China, Wray mengatakan FBI telah kalah jumlah.

"Jika masing-masing agen siber dan analis intelijen FBI berfokus secara eksklusif pada ancaman China, jumlah peretas China akan tetap melebihi jumlah personel siber FBI setidaknya 50 berbanding 1,” kata Wray seraya meyakinkan China harus diwaspadai.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut