Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Download Minecraft PE 1.21.70 Bedrock Edition: Perubahan Besar Ini Bikin Gameplay Jadi Lebih Seru!
Advertisement . Scroll to see content

Pengguna Android Waspada! Segera Hapus Aplikasi Mengandung Spyware Ini dari Smartphone

Rabu, 31 Juli 2024 - 11:18:00 WIB
Pengguna Android Waspada! Segera Hapus Aplikasi Mengandung Spyware Ini dari Smartphone
Pengguna Android Waspada! Segera Hapus Aplikasi Mengandung Spyware Ini dari Smartphone (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Android masih menjadi incaran para hacker. Platform mata-mata Android Mandrake yang ditemukan pada 2020 oleh Bitdefender kembali lagi. 

Mandrake berkembang menjadi versi lebih kuat. Ngerinya, platform ini dapat menghindari pemeriksaan Google Play, sehingga membuat deteksi menjadi lebih sulit. 

Kaspersky menemukan lima aplikasi baru yang mengandung spyware. Menurut perusahaan keamanan siber tersebut, lima aplikasi yang tersedia di Google Play sejak 2022 hingga 2024 berisi Malware versi baru. 

Secara kolektif, aplikasi-aplikasi tersebut diunduh lebih dari 32.000 kali, terutama oleh pengguna di Kanada, Jerman, Italia, Meksiko, Spanyol, Peru, dan Inggris. Berikut ini daftar aplikasinya, sebagaimana dikutip dari Phone Arena, Rabu (31/7/2024).

AirFS - 30,305 installs
Astro Explorer - 718 installs
Amber - 19 installs
CryptoPulsing - 790 installs
Brain Matrix - 259 installs

Sebagian besar aplikasi ini tetap tersedia di Google Play setidaknya selama satu tahun sebelum dihapus. Aplikasi AirFS malah baru dihapus pada Maret 2024. Hingga saat ini, tidak ada aplikasi yang ditandai sebagai berbahaya oleh penyedia anti-virus mana pun.

Aplikasi Mandrake menggunakan lapisan teknik pengaburan baru untuk menyembunyikannya, seperti melakukan aktivitas berbahaya di pustaka yang dikaburkan dan menggunakan penyematan sertifikat untuk mencegah penyadapan jaringan.

Seperti versi sebelumnya, platform Mandrake baru bekerja dalam tiga tahap. Platform ini hanya mencoba menginfeksi korban saat target dianggap relevan. Hal ini ditentukan berdasarkan kekuatan data.

Setelah suatu perangkat ditetapkan sebagai target, malware merekam layar dan mengumpulkan cookie untuk mencuri kredensial serta "mengunduh dan menjalankan aplikasi berbahaya tahap berikutnya".

Agar pengguna memasang aplikasi baru, Mandrake mengirimkan pemberitahuan yang tampaknya berasal dari Google Play. Dengan Android 13, fitur Pengaturan Terbatas diperkenalkan untuk mencegah aplikasi yang diunduh dari luar meminta izin berbahaya secara langsung, tetapi Mandrake mampu melewatinya.

Di sisi lain, Google sendiri mengatakan akan terus meningkatkan Play Protect, termasuk kemampuan deteksi ancaman langsung. 

"Google Play Protect terus ditingkatkan dengan setiap aplikasi yang teridentifikasi. Kami selalu meningkatkan kemampuannya, termasuk deteksi ancaman langsung yang akan datang untuk membantu memerangi teknik pengaburan dan anti-penghindaran. Pengguna Android secara otomatis dilindungi terhadap versi malware yang diketahui ini oleh Google Play Protect, yang aktif secara default pada perangkat Android dengan Google Play Service," kata Google.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut