Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cloudfare Down Bikin Situs X hingga ChatGPT Sulit Diakses, Inikah Penyebabnya?
Advertisement . Scroll to see content

Percakapan Pengguna Twitter soal Belanja Naik sejak Maret 2020

Kamis, 08 Oktober 2020 - 17:30:00 WIB
Percakapan Pengguna Twitter soal Belanja Naik sejak Maret 2020
Aplikasi Twitter (Foto: Unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Twitter menjadi tempat netizen untuk membicarakan berbagai macam topik, termasuk belanja. Data Twitter memperlihatkan percakapan mengenai belanja meningkat 60 persen sejak Maret 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dilihat dari volume tweet, orang-orang cenderung berbelanja secara online selama periode di rumah. Tercatat, sebanyak 89 persen orang menggunakan Twitter di Indonesia melakukan pembelian secara online pada kuartal 1 2020.

Menurut data Brandwatch, 44 persen pengguna Twitter di Indonesia berbicara mengenai belanja pakaian atau aksesori, makanan 40 persen, peralatan rumah, dan elektronik 35 persen, perawatan diri 33 persen, dan tentang ponsel atau gawai 27 persen.

Selain itu, Twitter mencatat, pertumbuhan kuat di Indonesia dengan volume tweet sebesar 14,5 persen hingga Maret tahun ini. Hal ini dapat menjadi peluang bagi para brand menerapkan strategi pemasaran jelang momen belanja tahun ini.

"Banyak orang datang ke Twitter untuk menemukan dan mencari rekomendasi tentang brand tertentu, melakukan review produk melalui utas, serta mendiskusikan produk yang sedang populer atau ramai dibicarakan. Topik tentang belanja yang biasanya baru mulai terlihat pada pertengahan tahun, kini mulai ramai dibicarakan sejak Maret 2020," kata Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah.

Pandemi 2020 yang dihadapi dunia memengaruhi perilaku konsumen di Indonesia, termusuk berbelanja. Hasil survei Twitter terhadap konsumen di enam negara di Asia Tenggara seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam memperlihatkan perubahan perilaku pengguna sebagai berikut:

1. Pergeseran perilaku konsumen yang beralih ke belanja secara online
Kondisi saat ini yang mengubah perilaku belanja konsumen menuntut brand beradaptasi cepat agar masyarakat bisa bebas berbelanja namun tetap aman di rumah. Menurut data dari Toluna, Haris Interactive di periode akhir Juli, sebanyak 59 persen pengguna Twitter di Indonesia berbelanja online untuk produk-produk yang biasanya dibeli secara offline, sebuah kenaikan sebesar lebih dari 2 persen dari surveiyang pada awal Juli yang memperlihatkan semakin banyak orang berbelanja online.

2. Konsumen lebih berani untuk bertransaksi dengan nilai nominal lebih besar
Menurut data Twitter, 38 persen pengguna Twitter di Indonesia lebih sering menggunakan layanan perbankan online. Pertumbuhan belanja online menuntut perbankan menghadirkan layanan yang aman dan praktis untuk transaksi dengan nilai nominal yang lebih besar pada platform e-commerce.

3. Konsumen menemukan informasi dan rekomendasi produk di Twitter
Sebanyak 41 persen masyarakat Indonesia di Twitter menemukan brand baru berdasarkan rekomendasi di media sosial. Seiring dengan semakin meningkatnya percakapan mengenai belanja di Twitter, brand dapat memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan produk dan layanannya agar lebih banyak diketahui oleh konsumen.

4. Free ongkir dan diskon jadi faktor pendorong utama orang Indonesia belanja online
Kemudahan dan potongan harga yang disediakan oleh online menentukan keputusan dalam menggunakan jasa atau membeli produk. Lima hal berikut ini menjadi pertimbangan bagi pengguna Twitter di Indonesia saat mereka akan melakukan belanja secara online: gratis ongkos kirim 56,5 persen, kupon/diskon 55,6 persen, ulasan pembeli lain 54,1 persen, jumlah like atau komentar positif di media sosial 41 persen dan kebijakan pengembalian yang mudah 35,4 persen.

5. Iklan menambah eksposur suatu produk atau layanan
Menurut survei GWI, 36 persen pengguna Twitter cenderung membeli produk yang diiklankan. Selain itu, menurut data Twitter, terdapat peningkatan konsumsi video sebesar 124% di Indonesia. Brand dapat menggunakan kesempatan ini dengan menciptakan video kampanye kreatif sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen. Dengan menggabungkan dua komponen ini, brand memiliki kemungkinan lebih baik untuk memenangkan persaingan selama periode momen-momen belanja.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut